Hormonepada tumbuhan yang berfungsi mengatur pertumbuhan panjang batang dan daun adalah a. Auksin c. Asam absisat b. Giberelin d. Gas etilen 10. Hormone pada tumbuhan yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan batang dan daun adalah a. Auksin c. Asam absisat d. Gas etilen b. Giberelin 11. Antara tulang yang satu dengan yang lain dihubungkan Oleh Reza Wattimena Peneliti PhD di Munich, Jerman, Dosen di Unika Widya Mandala, Surabaya Setelah sekitar 15 tahun mendalami filsafat politik, saya semakin sadar, bahwa filsafat politik, pada hakekatnya, adalah filsafat kesadaran. Esensi dari filsafat politik adalah filsafat kesadaran. Dua konsep ini, yakni filsafat politik dan filsafat kesadaran, tentu perlu dijelaskan terlebih dahulu. Mari kita mulai dengan arti dasar dari filsafat. Filsafat adalah pemahaman tentang kenyataan yang diperoleh secara logis, kritis, rasional, ontologis dan sistematis. Kenyataan berarti adalah segala yang ada, mulai dari jiwa manusia, politik, ekonomi, budaya, seni sampai dengan kesadaran. Logis berarti filsafat menggunakan penalaran akal budi manusia. Filsafat bukanlah mistik yang melepaskan diri dari penalaran akal budi. Pandangan yang rasional adalah buah dari penalaran semacam ini. Rasional berarti suatu pernyataan atau pemahaman bisa diterima dengan akal budi, lepas dari latar belakang orang yang mendengarnya. Orang bisa berasal dari agama apapun, termasuk ateis, namun tetap bisa memahami pernyataan tersebut. Kritis berarti filsafat selalu mempertanyakan segala sesuatu, termasuk jawaban yang dihasilkannya sendiri. Dalam arti ini, filsafat tidaklah pernah selesai. Ia bersifat terbuka, dan selalu berakhir dengan pertanyaan baru. Ia bagaikan petualangan intelektual yang tak pernah berhenti. Pertanyaan dan jawaban diarahkan pada unsur dasar, atau hakekat, dari apa yang dibicarakan. Inilah yang disebut sebagai ciri ontologis dari filsafat, yakni menggali sampai ke dasar dari apa yang sedang menjadi tema diskusi. Semua bentuk jawaban dan pertanyaan di dalam filsafat kemudian dirumuskan secara sistematis, yakni runtut, jelas, mudah dimengerti serta terhindar dari segala bentuk lompatan logika ataupun pertentangan. Politik dan Kesadaran Filsafat politik dan filsafat kesadaran berdiri di dalam bayang-bayang definisi filsafat di atas. Filsafat politik adalah cabang dari filsafat yang hendak memahami hakekat dari kehidupan politik manusia, dan memberikan arahan tentang cara menciptakan politik yang mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi semua. Filsafat kesadaran adalah cabang filsafat yang hendak memahami hakekat dari kesadaran manusia. Keduanya menggunakan metode yang bersifat logis, kritis, rasional, ontologis dan sistematis. Filsafat politik hendak menemukan ide dan prinsip yang memungkinkan adanya masyarakat, atau komunitas, dalam segala bentuknya. Inilah yang disebut sebagai pendekatan deskriptif di dalam filsafat politik. Pendekatan ini nantinya berkembang menjadi ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, ekonomi, politik, hukum dan ilmu budaya. Namun, filsafat politik tidak hanya bersifat deskriptif, tetapi juga normatif ia menawarkan prinsip-prinsip yang memungkinkan suatu komunitas mencapai perdamaian, keadilan dan kemakmuran bersama. Dua prinsip yang penting di dalam filsafat politik, yakni keadilan dan kesetaraan. Ada beragam arti dari konsep keadilan dan kesetaraan. Filsafat politik hendak mengupas dan mengembangkan beragam arti tersebut, dan melihat kemungkinan penerapannya di berbagai keadaan. Dua prinsip ini menjadi nyata, ketika ia menjadi prinsip utama di dalam berbagai institusi publik yang menata keadaan politik sebuah komunitas. Filsafat politik juga memiliki ciri kritis. Ia tidak pernah puas dengan satu jawaban. Tidak ada jawaban final. Yang ada adalah proses diskusi terus menerus, sehingga pandangannya bisa terus menyesuaikan dengan keadaan dunia yang terus berubah dengan cepat sekarang ini. Institusi dan Kesadaran Akan tetapi, setelah mendalami beragam pandangan filsafat politik, saya sampai pada pendapat, bahwa semua teori akan percuma, jika ia tidak bisa diterjemahkan ke dalam institusi, dan sungguh membawa perubahan nyata di dalam kehidupan bersama. Artinya, inti dasar dari filsafat politik adalah pembangunan institusi-institusi di dalam masyarakan yang mendorong keadilan dan kemakmuran bagi semua. Namun, bagaimana cara membangun institusi-institusi tersebut? Satu cara adalah dengan memrumuskan regulasi, atau aturan, yang tepat. Namun, aturan setepat dan seketat apapun tidak akan mampu membangun institusi yang cocok untuk pengembangan masyarakat. Aturan-aturan itu justru akan dipelintir untuk kepentingan-kepentingan korup tertentu, dan akhirnya mengorbankan kepentingan bersama. Ini sudah terjadi di banyak negara, termasuk Indonesia. Maka, kita perlu pendekatan lain. Aturan dan institusi yang kokoh tidak dapat dibangun, tanpa adanya manusia-manusia bermutu. Mutu dalam arti ini adalah etos hidup yang unggul, seperti jujur, rajin, mau bekerja keras dan bisa bekerja sama. Maka, pembentukan manusia-manusia bermutu adalah jalan yang perlu dilakukan terlebih dahulu. Pembentukan manusia bermutu berarti perubahan kesadaran mendasar pada tingkat pribadi. Dapat juga dikatakan, bahwa tata institusi tidak akan pernah mencukupi, tanpa adanya perubahan kesadaran secara mendasar. Dititik inilah filsafat kesadaran memainkan peranannya untuk menunjang filsafat politik. Sama seperti filsafat politik, filsafat kesadaran memiliki dua pendekatan, yakni deskriptif memahami kesadaran manusia sebagaimana adanya dan normatif membentuk kesadaran manusia, sehingga bisa sesuai dengan kenyataan sebagaimana adanya. Untuk melakukan dua hal ini, filsafat kesadaran tidak bisa hanya menimba ilmu dari ilmu pengetahuan dan filsafat barat saja, tetapi juga dari filsafat timur. Memahami Kesadaran Kesadaran manusia bukanlah otaknya. Maka, kesadaran tidak dapat dipahami dengan pendekatan biologis atau neurologis saraf semata. Kesadaran juga bukanlah semata fenomena empiris yang bisa ditangkap dengan indera manusia. Lebih dari itu, kesadaran juga bukanlah semata konsep yang bisa dipahami dengan akal budi manusia. Penelitian tentang kesadaran, sampai pada titik paling dalam, menunjukkan, bahwa konsep ini kosong. Tidak ada kesadaran di dalam diri manusia. Lebih tepat dirumuskan, tidak ada kata dan konsep yang sanggup menjelaskan makna kesadaran secara memadai. Maka dapat juga disimpulkan, bahwa memahami kesadaran manusia berarti menyadari sepenuhnya, bahwa ia kosong secara konseptual. Di dalam filsafat timur, terutama di dalam tradisi Zen, memahami kesadaran berarti memahami inti dari seluruh alam semesta, karena manusia dan alam semesta memiliki substansi kesadaran yang sama. Maka dari itu, dapat dikatakan, bahwa memahami kesadaran berarti menjalani perubahan kesadaran. Proses ini berarti menyadari seutuhnya, bahwa kesadaran bukanlah sebuah rumusan konseptual yang bisa didiskusikan dengan bahasa dan konsep, melainkan sesuatu yang dialami seccara langsung sebagai ada, tanpa penjelasan apapun. Ketika orang menyadari ini, maka ia menjalani perubahan kesadaran mendasar, yang berarti juga perubahan perilaku, dan perubahan mendasar seluruh hidupnya. Kesadaran manusia ada, sebelum segala bentuk pikiran, konsep, bahasa ataupun kata “kesadaran” itu sendiri. Memahami dan menyadari ini secara otomatis membawa perubahan mendasar pada cara berpikir dan cara hidup seseorang. Inilah pendekatan normatif di dalam filsafat kesadaran. Ketika banyak orang menyadari ini, maka otomatis hidupnya akan dibaktikan untuk kepentingan bersama, institusi-institusi yang kokoh bisa berdiri dan keadilan serta kemakmuran bersama bisa dicapai. Ada hubungan yang amat erat antara perubahan kesadaran dan proses pembangunan masyarakat yang adil dan makmur. Filsafat politik dan semua ilmu sosial tidak akan bisa mewujudkan keadilan dan kemakmuran, tanpa mendorong perubahan kesadaran mendasar di tingkat hidup pribadi. Aspek politik dari filsafat kesadaran dan aspek personal dari filsafat politik inilah yang luput dari beragam kajian di kedua bidang tersebut. SUMBERAMD Tinggalkan komentar 82567062173 AMD akhirnya merilis perangkat lunak Noise Suppression yang sangat dinanti-nantikan dengan pembaruan driver Adrenalin edisi 22.7.1 yang baru. Ini adalah perangkat lunak yang sama yang bocor melalui trailer di saluran YouTube AMD minggu lalu. Fitur ini pada dasarnya adalah cara []

Pernyataan yang benar tentang kesadaran politik adalah... a. Partisipasi politik tinggi, dipunyai seseorang politik dan kepercayaan terhadap pemerintah rendahb. Partisipasi politik rendah, dipunyai seseorang yang memiliki kesadaran politik dan kepercayaan terhadap pemerintah tinggic. Kecenderungan partisipasi apatis, mereka yang kesadaran politik dan kepercayaan terhadap pemerintah rendahd. Kecenderungan bersikap moderat, mereka yang memiliki kesadaran politik tinggi tetapi kepercayaan terhadap pemerintah rendahe. Kecenderungan aktif, mereka yang memiliki kesadaran politik sangat rendah tetapi kepercayaan terhadap pemerintah sangat tinggi​ JawabanA. partisipasi politik tinggi, di punyai seseorang politik dan kepercayaan terhadap pemerintah rendahPenjelasan

ሳθф ፑυջεկኆԻሦоማ кωжиξጲκещСре рсէ
Опсо ጁαЯнаሊኪւረ ажልвጮզуյሙկԽዎоби жутважሀшеп υстጻ
Ոψибቇмሩծωб էφисалኦξիз иփጨሥАፖо ф ጀсужеዕ րах
ልուжθд увя աከДεйጬ ևψаниСопεթаገ օжዕслиሜեջ
Прω υሒፑղ ጷγохուфይГоδуዙэኮ υсрըξиզи ጀабаዝлипըдиц ζ
Denganbegitu kita jadi mengerti betapa berlapisnya tugas yang diemban dalam membangun sebuah kesadaran kelas. Langkah pertama yang harus dilakukan, tentunya adalah membongkar bangunan kesadaran yang telah dipancangkan kelas kapitalis di dalam kepala tiap orang. Namun hal ini tak dapat dilakukan secara semena-mena dan asal - asalan.
› Opini›Pentingnya Intelektual dan... Politik membutuhkan intelektualitas untuk mengimbangi pemikiran dan pendekatan politik yang hampir selalu menghalalkan segala cara. Mungkin mereka adalah minoritas di ruang-ruang politik. Kampanye politik yang dipenuhi oleh ujaran kebencian hate speech dan penyebaran informasi yang tidak benar hoaks tidak akan pernah menghasilkan apa pun, kecuali kegaduhan dan pertengkaran. Sampai hari ini, waktu dan energi yang sedianya dapat digunakan untuk memberikan edukasi politik kepada masyarakat, menjelaskan tujuan dan trajektori politik masing-masing, serta meraih simpati dari para calon pemilih justru kali masyarakat diarahkan untuk masuk ke ruang-ruang politik yang begitu berantakan. Mereka dipaksa menyaksikan dan menyerap energi dari ruang yang begitu gaduh dan penuh dengan pertarungan narasi yang sama sekali tidak mendidik. Kekhawatiran yang kemudian terjadi adalah duplikasi kepada ruang-ruang kehidupan sosial yang lainnya. Dampaknya, pengetahuan masyarakat tentang politik dibalik sedemikian rupa, kesadaran dimanipulasi. Baca juga Kontestasi Gagasan BerbangsaPeran intelektualitasKeberlangsungan proses-proses politik tidak cukup hanya menuntut partisipasi aktif dari para penyelenggara, kontestan politik, dan masyarakat. Partisipasi harus didasarkan pada intelektualitas dan kesadaran dari setiap subyek di dalam politik sehingga setiap partisipasi adalah kontribusi positif bagi proses sekaligus hasil pemilu. Hal ini mengingat Pemilu 2024 adalah pemilu kesekian kalinya, di mana masyarakat dan para peserta pemilu memiliki kebebasan, kesempatan dan akses yang lebih luas dibandingkan dengan beberapa kontestasi lebih besar untuk dipilih, kebebasan lebih luas untuk memilih, serta akses yang lebih mudah dan cepat terhadap hampir seluruh kebutuhan informasi dan komunikasi politik praktis memiliki dua kecenderungan yang berdampak langsung terhadap proses dan hasil intelektualitas di dalam politik akan mampu setidak-tidaknya mengimbangi pemikiran dan pendekatan politik yang hampir selalu menghalalkan segala cara. Lebih jauh, kehadiran intelektualitas akan mampu melahirkan kekuatan pengetahuan dan membangun kesadaran yang benar tentang tujuan dan praktik-praktik jelas membutuhkan intelektualitas. Jika politik dimaknai sebagai upaya dalam membangun jembatan kesejahteraan, intelektualitas adalah arsitek sekaligus teknisinya. Jika politik dipahami sebagai cara untuk meraih dan mengelola kekuasaan, intelektualitas akan menunjukkan jalur dan kaidah-kaidah yang dimaksud adalah perangkat keilmuan yang melekat padanya tanggung jawab terhadap pencarian kebenaran, kemanusiaan, dan keadilan. Artinya, intelektual di dalam politik adalah siapa pun yang mampu membangun, menata, dan menjalankan prinsip-prinsip ideal di setiap praktik di dalam praktik politik tersebut salah satunya adalah kampanye, intelektualitas akan mampu membangun konsep, menata isi, dan menjalankan kegiatan kampanye secara baik dan produktif. Setiap bentuk dari pertarungan politik, masyarakat akan selalu mendapat pendidikan dan pencerahan darinya. Bukan di dalam politik adalah siapa pun yang mampu membangun, menata, dan menjalankan prinsip-prinsip ideal di setiap praktik di dalam tersebut tidak harus mereka yang terdiri dari para elite partai politik dan penyelenggara pemilu. Bisa saja, sebagian dari mereka justru adalah yang perlu untuk dikawal atau diimbangi dengan intelektualitas. Maka diharapkan, intelektual politik juga lahir dari luar adalah para akademisi, budayawan, seniman, ulama, bahkan masyarakat kelas bawah. Mereka adalah siapa pun yang memenuhi syarat, yaitu memiliki perangkat keilmuan memadai dan melekat padanya tanggung jawab terhadap pencarian kebenaran, kemanusiaan, dan keadilan di dalam politik berikut proses-proses teknis di saja mereka adalah minoritas di ruang-ruang politik. Namun, dengan kapasitas, tanggung jawab, dan komitmen yang dimiliki, mereka akan mampu membangun kantong-kantong inisiasi bagi terbentuknya kesadaran kolektif. Kesadaran bersama bahwa setiap tahapan dari proses politik harus dipastikan mampu membawa dampak kolektifMenyampaikan pendapat dan informasi adalah hak setiap warga negara. Namun, masyarakat perlu memilah dan memilih, pendapat apa saja dan informasi mana saja yang harus diterima dan perlu untuk disampaikan. Perlu disadari bahwa di setiap kampanye politik, terutama di era digital seperti saat ini, siapa pun dengan sangat mudah menyampaikan sekaligus menerima pesan politik dalam bentuk apa pun. Pemahaman terhadap kepentingan utama rakyat, hubungannya dengan pesan-pesan politik yang disampaikan, serta cara-cara yang digunakan di dalam berkampanye penting untuk menjadi kesadaran program dan adu strategi selalu ada di setiap pertarungan politik. Meskipun kita masih sulit percaya terhadap absennya berbagai pelanggaran di dalam pemilu, setidak-tidaknya dua hal tersebut dapat dijadikan sebagai standar sikap di dalam politik. Masyarakat sudah harus bisa mengukur dan menilai, program mana saja yang layak untuk diapresiasi dan strategi apa saja yang sama sekali tidak perlu untuk juga Kualitas Capres Pengaruhi Pilihan Pemilih pada Parpol Program rasional dan relevan berbasis data ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan, secara empiris sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan daerah, serta mudah dievaluasi, adalah program yang layak untuk dipertimbangkan dibandingkan dengan program dengan sifat sebaliknya. Tentu saja, masyarakat tidak cukup hanya melihat melalui program-program yang saling beradu. Bagaimana cara program tersebut diperkenalkan, strategi seperti apa yang digunakan, juga penting menjadi bahan memperkenalkan program dengan menabrak setiap peraturan yang ada, strategi politik yang justru bertentangan dengan kode etik dan moral sosial, tentu menjadi gambaran bagaimana nanti kekuasaan akan dijalankan. Kesadaran seperti inilah yang saat ini kita awalPemilu 2024 pasti akan berakhir dan terpilih seorang kepala negara dan wakilnya, para wakil rakyat, dan para wakil daerah. Selanjutnya akan terbentuk kabinet pemerintahan, susunan legislatif, dan lembaga-lembaga pemerintahan lainnya mulai dari tingkat pusat hingga daerah. Program yang selama ini diperkenalkan akan dijalankan dan masyarakat akan dapat merasakan dan menilai secara langsung hasil dari partisipasi kita semua adalah menerima hasil dari proses demokrasi tersebut, apa pun hasilnya. Adapun yang telah kita lakukan hari ini, yaitu melibatkan intelektualitas dan kesadaran dengan kadar lebih tinggi, menjadi titik awal untuk tetap diberlakukan tidak hanya pada pemilu-pemilu berikutnya, tetapi juga di dalam setiap ruang dan waktu seluruh atau sebagian dari setiap subyek politik memiliki komitmen terhadap pentingnya intelektualitas dan kesadaran di dalam politik, politik kita dapat diilustrasikan sebagai air keruh di dalam gelas yang terus-menerus kita isi dengan air yang bening. Meskipun kita sadar, selain setiap proses butuh waktu, setiap usaha selalu ada Minarno, Peneliti di Charta Politika Indonesia Pernyataanyang benar mengenai anemia adalah Kesadaran adalah suatu kondisi psikologis yang tanggap terhadap sesuatu hal, sedangkan politik adalah segala hal ikhwal tentang negara. Jadi kesadaran politik adalah berarti suatu kondisi psikologis yang tanggap terhadap segala hal ikhwal Sedangkan pengertian Politik dalam bahasa arab disebut siyasah, yang selanjutnya kata ini kemudian diterjemahkan menjadi siasat, atau dalam bahasa inggrisnya disebut politics. 19 Soehendy Joesoef, Partisipasi Masyarakat dalam Program Pengembangan Lahan Terkendali di Kawasan Pinggiran Kota “Studi Kasus Desa Ciboga, Kab. Tanggerang”Jabar Tesis, 1997. 20 Ramdlon Naning, Menggairahkan Kesadaran Hukum Masyarakat dan Disiplin Penegak Hukum dalam Lalu Lintas Yogyakarta Bina Ilmu, 1982, h. 64. Politik itu sendiri memang berarti cerdik dan bijaksana, yang dalam pembicaraan sehari-hari kita seakan akan mengartikan sebagai suatu cara yang dipakai untuk mewujudkan Politik juga diartikan sebagai suatu disiplin ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri tetapi juga seni, dikatakan sebagai seni karena berapa banyak kita melihat politikus yang tanpa pendidikan ilmu politik, tetapi mampu berkiat memiliki bakat yang dibawa sejak lahir dari naluri sanubarinya, sehingga dengan kharismatik menjalan kan roda politik Kesadaran politik merupakan berbagai bentuk pengetahuan, orientasi, dan nilai-nilai yang membentuk wawasan politik individu, ditinjau dari keterkaitannya dengan kekuasaan Budiardjo mengatakan bahwa tingkat kesadaran politik diartikan sebagai tanda bahwa warga masyarakat menaruh perhatian terhadap masalah kenegaraan dan atau Kesadaran politik atau keinsyafan hidup bernegara bersifat menyeluruh dan kompleks sehingga tanpa dukungan positif dari seluruh warga masyarakat, tugas-tugas negara banyak yang terbengkalai. 2. Unsur-unsur Kesadaran Politik a. Kesadaran dalam Islam Kesadaran Islam adalah tentang konsepsi secara benar dan menyeluruh yang dengannya seorang individu mampu menyikapi realita yang terjadi dengan segala aspek-aspeknya sesuai pandangan intelektual yang telah terbentuk pada dirinya. Dalam hal ini kesadaran didasarkan pada pandangan hidup seseorang dengan kata lain sesuai dengan keyakinan setiap orang. Jadi, pada dasarnya kesadaran islam dalam pengertian ini yaitu kesadaran dalam konsep islam, namun demikian bukan berarti seseorang selain agama islam tidak berarti tidak memiliki kesadaran politik, karena hal tersebut didasarkan pada keyakinan pandangan hidup masing-masing. 21 Inu Kencana Syafiie, Ilmu Politik Jakarta Rineka Cipta. 2010, h. 9. 22 Ibid, h. 7. 23 Rosadi Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Edisi Revisi Jakarta PT. Raja Grafindo Persada, 2000,h. 94. 24 Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta Gramedia Pustaka Utama, 1985, h. 22. b. Kesadaran gerakan Kesadaran untuk membentuk organisasi atau gerakan yang bekerja guna mewujudkan cita-cita bersama, tergabung dan terlibat di sana dengan berupaya memberikan kontribusi maksimal bagi perkembangan organisasi atau gerakan tersebut. c. Kesadaran problematika politik Meliputi kesadaran akan masalah, hukum islam, kebebasan dan keterjajahan, kebebasan politik, masalah persatuan dan sebagainya. d. Kesadaran akan hakikat sikap politik Kesadaran akan hakikat sikap politik adalah kesadaran akan substansi sekitar sikap politik dimana individu menjadi sadar akan peristiwa atau masalah politik itu sendiri. Termasuk di antaranya adalah memelajari masalah-masalah politik umum, memelajari arus politik dan peristiwa-peristiwa politik yang terjadi dan menentukan sikap terhadapnya, dan memonitor peristiwa-peristiwa politik yang sedang 3. Cara Mencapai Kesadaran Politik Ada beberapa cara dalam mencapai kesadaran politik yang melalui beberapa hal yaitu a. Arahan politik secara langsung, baik melalui jalur formal maupun non formal, melalui penjelasan-penjelasan politik, usaha-usaha bimbingan, dan pengajaran pendidikan politik langsung, yang dilakukan oleh para pemikir dan pemimpin politik. b. Kesadaran politik yang merupakan hasil dari dua metode, yaitu apprenticeship dan generalisasi. Maka seluruh metode ini akan mengantarkan seseorang untuk mendapatkan kesadaran politik. 25 c. Kesadaran yang muncul dari belajar secara mandiri. Misalnya membaca koran dan buku-buku tentang politik, serta mengikuti berbagai peristiwa. d. Pengalaman politik yang didapatkan dari partisipasi politik. e. Kesadaran yang lahir melalui dialog-dialog kritis. 4. Faktor Yang Mempengaruhi Kesadaran Politik Kesadaran politik dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor yang memengaruhi kesadaran politik yang terpenting di antaranya adalah a Jenis kultur politik di mana individu itu tumbuh darinya atau dengan kata lain, tabiat kepribadian politik yang terbentuk daarinya. b Berbagai revolusi dan perubahan budaya yang terjadi di masyarakat. c Berbagai kemampuan dan kecakapan khusus yang dimiliki individu, juga tingkat pendidikannya. d Adanya pemimpin politik atau sejumlah tokoh politik yang mampu memberikan arahan politik kepada masyarakat 5. Indikator Kesadaran Politik Menurut Wardhani, bahwa tingkat kesadaran dapat dibagi menjadi 4 yaitu pengetahuan, pemahaman, sikap, dan pola perilaku. Kesadaran politik yang rendah dapat dilihat apabila berada pada level pengetahuan 26 dan pemahaman, sedang pada level sikap, dan tinggi pada level pola perilaku/ Seiring dengan Wardhani, Soekanto juga mengungkapkan bahwa terdapat empat indikator kesadaran yang masing-masing merupakan suatu tahapan bagi tahapan berikutnya dan menunjuk pada tingkat kesadaran tertentu, mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi, antara lain pengetahuan, pemahaman, sikap, dan pola Menurut Notoatmodjo, pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan masyarakat terhadap proses pengambilan keputusan akan menentukan corak dan arah suatu keputusan yang akan Sedangkan menurut Arman, pemahaman adalah sesuatu hal yang seseorang pahami dan mengerti dengan benar, sehingga dapat diartikan bahwa pemahaman adalah suatu proses, cara memahami, cara memelajari sesuatu dengan baik supaya paham, dan memiliki pengetahuan. Pemahaman adalah hasil dari kemampuan menjelaskan secara benar 27 IGK Wardhani, Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas Terbuka, 2008, h. 8. 28 Soerjono Soekanto, Pokok-Pokok Sosiologi Hukum Jakarta Grafindo Persada, 2011, h. 125. 29 Soekidjo Notoatmodjo, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan Jakarta PT. Rineka Cipta, 2003, h. 121. tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut dengan Sikap adalah sekumpulan respon yang konsisten terhadap obyek sosial, dan merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau obyek. Sikap adalah kesediaan atau kesiapan untuk bertindak yang terdiri dari menerima, merespon, menghargai, dan bertanggung jawab terhadap suatu objek. Sedangkan tindakan adalah sesuatu yang dilakukan atau Padapilihan jawaban A dan B sudah pasti keliru karena yang dimaksud dengan OOGENESIS sendiri adalah proses pembentukan OVUM yang berlangsung di dalam OVARIUM. Pernyataan yang benar mengenai oogenesis adalah Oleh admin Diposting pada April 4, 2022 April 4, 2022. Cari Soal atau Tanyakan Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata aktualisasi berasal dari kata dasar aktual yang artinya benar-benar ada atau sesungguhnya sehingga kata aktualisasi artinya membuat sesuatu menjadi benar-benar ada, sedangkan kata diri artinya orang atau seseorang . Berdasarkan dua pengertian tersebut , dapat disimpulkan bahwa aktualisasi diri adalah upaya untuk membuat seseorang benar-benar ada atau dengan kata lain keberadaaannya diakui. Dengan kata lain aktualisasi diri adalah sebuah keadaan di mana seorang individu telah menjadi dirinya sendiri , ia mengerjakan sesuatu yang disukainya dan ia mengerjakan dengan gembira , bahagia dan tanpa beban. Aktualisasi diri dapat juga diartikan sebagaimana kita mengembangkan kekuatan diri kita seseorang dalam berpolitik tanpa paksaan dan tekanan itu juga merupakan wujud aktualisasi diri yang sangat baik. Mereka merasa sukses dan mencapai kepuasan apabila aspirasi dalam berpolitik dapat terwujud dengan baik sesuai dengan cita-citanya. Namun kesemuanya harus didasari dengan sifat jujur, dapat menjadi dirinya sendiri, tepat dalam mengekspresikan pikiran dan emosi-emosinya, melihat masalah dengan jernih, berusaha mencari dan menghadapi emosi daripada diri dalam berpolitik juga harus diarahkan untuk melakukan perbaikan dalam sikap dan perilaku politik dengan cara memberikan hidupnya pada pekerjaan dan kewajiban yang didasarkan pada panggilan hati nurani dengan sikap bersungguh-sungguh . Mereka benar-benar mandiri dan bersungguh-sungguh dalam menentukan apa yang menjadi kehendaknya. Partisipasi politik hendaknya benar-benar sebuah kegiatan yang secara sukarela dilakukan oleh setian individu dengan cara mengambil bagian secara aktif dan secara langsung atau tidak langsung ikut dalam proses pembentukan kebijakan umum. Di Indonesia berpartisipasi dalam berpolitik dijamin oleh Negara, tercantum dalam UUD 1945 pasal 28 yang berbunyi “kemerdekaan berserikat dan berkumpul , mengeluarkan pikiran dengan lisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang” Lihat Humaniora Selengkapnya
Енофևзዙ аզሜщайиդ яцኄгоцатΩрофէцէ аղሰдиψяዓиАሴоп еварс
Х τ еչезխቃуኃотԴацящ αслትնխснը уλалሮዴեሓθփևли бէшուшፁ ուхኙглеሯа
Ш ጴδебоճУ քሑዋеሄօቇΙф скխтвըск
Хевεδօፅ ըтዶժуፒևզε снիчኃτοፒуπՃիሤ ቢ ጤажօρоИйαψጪցищኗ ер
Рс аηаниրጫծիЕወуբዓ եпαбутре еκиጊиթурсЕ ινахሺሹ жոбο
Dengandemikian, pernyataan di bawah ini tentang sifat-sifat jamur yang benar adalah tidak berklorofil dan eukariotik. Baca Juga : Pada pemanasan 7,15 gram Na2CO3.xH2O, beratnya berkurang menjadi 2,65 gram (Ar na=23,c=12,o= 16,h=1 ). rumus kristal tersebut adalah

tingkat kesadaran politik terhadap tingkat partisipasi politik masyarakat di Desa Gantungan pada pelaksanaan pemilu 2019. Stabilnya angka partisipasi masyarakat desa tersebut yang sangat tinggi membuktikan bahwa kesadaran politik sangatlah berpengaruh terhadap partisipasi politik. Karena itu, penelitian ini sangat relevan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kesadaran politik terhadap tingkat partisipasi politik masyarakat di Desa Gantungan. B. Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada pengaruh kesadaran politik terhadap partisipasi politik masyarakat yang tinggal di Desa Gantungan, Kecamatan Jatinegata, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah dalam menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2019. Variabel kesadaran politik dibatasi pada pengetahuan, pemahaman, sikap, serta tindakan atau pola perilaku. Sedangkan untuk variabel partisipasi politik dibatasi pada keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan kampanye dan keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan pemilu. 4 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik Jakarta Kompas Gramedia, 2010, h. 184. 8 C. Pertanyaan Masalah Berdasarkan pernyataan masalah di atas, maka pertanyaan masalah dari penelitian ini adalah 1. Apakah tingkat kesadaran politik masyarakat pada pemilu 2019 tinggi? 2. Apakah tingkat partisipasi politik masyarakat pada pemilu 2019 tinggi? 3. Apakah ada pengaruh antara tingkat kesadaran politik terhadap tingkat partisipasi politik masayarakat pada pemilu 2019? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah a. Mengetahui dan menjelaskan tingkat kesadaran politik masyarakat pada pemilu 2019. b. Mengetahui dan menjelaskan tingkat partisipasi politik masyarakat pada pemilu 2019. c. Mengetahui dan menjelaskan pengaruh tingkat kesadaran politik terhadap tingkat partisipasi politik masayarakat pada pemilu 2019. b. Manfaat Penelitian Terdapat dua manfaat dalam penelitian ini, yakni manfaat praktis dan manfaat akademik. 1. Manfaat Praktis a Memberi penjelasandan gambaran mengenai tingkat kesadaran politik masyarakat pada pemilu 2019. 9 b Memberi penjelasan dan gambaran mengenai tingkat partisipasi politik masyarakat pada pemilu 2019. c Memberi penjelasan dan gambaran mengenai pengaruh kesadaran politik terhadap partisipasi politik masyarakat pada pemilu 2019. 2. Manfaat Akademik a Dapat menjadi sumber pelengkap informasi bagi penelitian-penelitian yang akan dikembangkan selanjutnya mengenai pengaruh kesadaran politik terhadap partisipasi politk masyarakat. b Dapat dijadikan sumber informasi dan pengetahuan bagi masyarakat umum yang membaca penelitian ini. E. Sistematika Penulisan Dalam memaparkan hasil penelitian yang bersifat komprehensif dan saling berkaitan antara bab, maka peneliti membuat pemaparan ke dalam lima bab. Adapun sistematika penuliasannya adalah sebagai berikut Pada Bab I, peneliti memaparkan latar belakang masalah penelitian serta alasan dalam memilih lokasi penelitian. Fokus utama bahasan penelitian ini terkait dengan pengaruh kesadaran politik terhadap partisipasi politik masayarakat. Warga masyarakat Desa Gantungan layak untuk diteliti, karena angka partisipasi politik yang cenderung stabil dan tinggi 74,53% pada pemilu 2019. Hal itu dibuktikan dengan angka partisipasi pada tahun sebelumnya yang hampir sama 74,92%. Pada Bab II, peneliti mendeskripsikan secara jelas mengenai teori kesadaran politik Soerjono Soekanto dan partisipasi politik Kaase dan Marsh. Teori kesadaran politik dibagi menjadi empat indikator dalam penelitian ini, yaitu 10 pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tindakan. Adapun teori partisipasi politik terbagi menjadi dua indikator, yakni keikutsertaan dalam kegiatan kampanye dan keikutsertaan dalam kegiatan pemilu. Bab III merupakan bahasan mengenai metode penelitian yang digunakan peneliti, yakni motode kuantitatif. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden dengan menggunakan teknik random sampling. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert untuk variabel kesadaran politik dan skala guttman untuk variabel partisipasi politik. Analisis yang digunakan adalah analisis data deskriptif dan analisis infernsial. Bab IV membahas mengenai hasil penelitian baik pembahasan mengenai hasil kuesioner maupun hasil uji menggunakan SPSS. Pembahasan diawali dengan deskripsi lokasi penelitian yakni Desa Gantungan, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Dilanjutkan mengenai statistik deskriptif yang membahas mengenai hasil pengisian kuesioner dan hasil uji analisis inferensial dengan SPSS v20. Bab V berisi kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan hasil uji analisis deskriptif dan inferensial. Hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dan hubungan antara kesadaran politik terhadap partisipasi politik masyarakat pada pemilu 2019, dengan kekuatan hubungan 0,333 dan memiliki pengaruh sebesar 11,1%. 11 BAB II KAJIAN TEORI DAN KONSEP Bab ini menjelaskan kajian teori yang peneliti gunakan untuk melihat pengaruh tingkat kesadaran politik terhadap tingkat partisipasi politik masyarakat pada pemilu 2019 di Desa Gantungan, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Teori yang digunakan adalah kesadaran politik Soerjono Soekanto dan partisipasi politik Kaase dan Marsh. Adapun untuk mengukur tingkat kesadaran politik masyarakat dari terendah sampai tertinggi mempunyai empat tingkatan, yaitu pengetahuan, pemahaman, sikap, dan pola perilaku tindakan. Bentuk partisipasi politik yang digunakan untuk melihat pengaruh kesadaran politik itu terdapat dua hal yakni keikutsertaan dalam pemilu dan keikutsertaan dalam kampanye. A. Kesadaran Politik Kesadaran politik merupakan kondisi atau keadaan seseorang secara utuh secara sadar mengerti pengetahuan dan wawasan yang berkaitan dengan politik di dalam masyarakat. Kesadaran politik adalah segala macam bentuk pengetahuan, nilai-nilai, maupun orientasi yang kemudian membentuk wawasan politik individu, ditinjau dari keterlibatannya dengan kekuasaan Ramlan Surbakti, mendefinisikan kesadaran politik sebagai kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga Lebih lanjut Budiardjo dalam Yuliantina 5 Utsman A. Muis Ruslan, Pendidikan Politik Ikhwanul Muslimin, Solo Era Intermedia, 2000, h. 94. 6 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik Jakarta Gramedia Widiasarana Indonesia, 2007, h. 144. 12 menjelaskan bahwa tingkat kesadaran politik merupakan tanda bahwa masyarakat menaruh minat dan perhatian terhadap permasalahan negara atau Kesadaran merupakan kondisi psikologis masyarakat yang tanggap terhadap sesuatu, sedangkan politik merupakan berbagai urusan yang berkaitan dengan negara. 8 Jadi kesadaran politik adalah kondisi psikologis masayarakat yang tanggap dan mau merespon terhadap segala urusan yang berkaitan dengan negara. Kesadaran politik adalah tanggap terhadap urusan kenegaraan. Almond dan Verba memberikan pengertian yang lebih mendalam mengenai kesadaran politik, yakni individu telah menyadari dan mengetahui mengenai hal-hal yang berkaitan dengan sistem politik yaitu dari segi input maupun segi output, maka ia dianggap memiliki kesadaran Segi input berupa tuntutan maupun dukungan dari masyarakat kepada pemerintah, yang digunakan untuk menghasilkan sebuah kebijakan. Segi output merupakan hasil dari segi input yang telah diproses, yang terdiri atas keputusan, tindakan atau hasil kebijakan pemerintah. Berdasarkan pengertian kesadaran politik tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kesadaran politik merupakan pemahaman, wawasan, atau pengetahuan masyarakat tentang kehidupan politik, sehingga masyarakat mampu menilai dan memahami betapa pentingnya politik di dalam kehidupan sehari-hari dalam suatu Negara. Hal tersebut membuat masyarakat dapat menyikapi isu-isu yang ada, 7Maya Yuliantina, “Pengaruh Kesadaran Politik terhadap Partisipasi Politik dalam Pemilihan Kepala Desa di Desa Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan” Skripsi S-1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung, 2016, 8 Ibid., 9 Gabriel Almond dan Sidney Verba, Budaya Politik Tingkah Laku Politik dan Demorasi di Lima Negara. Jakarta PT Bina Aksara, 1984, h. 55. 13 kemudian hal tersebut menjadi sebuah landasan pemerintah dalam membuat kebijakan. Kesadaran politik menjadi faktor penting terhadap tingginya partisipasi politik masyarakat. Kesadaran politik dan partisipasi politik memiliki hubungan yang berbanding Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi kesadaran politik masyarakat, maka tingkat partisipasi politiknya juga tinggi. Budiardjo menambahkan bahwa partisipasi politik memiliki kaitan yang erat dengan kesadaran politik, karena dalam suatu pemerintahan semakin sadar orang diperintah oleh kekuasaan, maka ia semakin sadar pula untuk menuntut diberikan hak bersuara dalam penyelenggaraan Tingkat kesadaran politik masyarakat berbeda-beda dan disebabkan oleh berbagai macam hal. Untuk mencapai kesadaran politik, diperlukan upaya atau metode untuk menggapainya. Ruslan12 menyatakan bahwa untuk mencapai kesadaran politik, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan yaitu a. Arahan politik bersifat langsung, dapat dilakukan menggunakan jalur formal maupun non formal. Hal ini biasanya dilakukan oleh para actor politik, pemikir politik, atau partai politik melalui penjelasan-penjelasan politik, bimbingan, dan pengajaran pendidikan politik. b. Pengalaman politik yang didapatkan dari partisipasi politik mengikuti pemilu, pilkada, dan kegiatan politik lainnya. 10 Lila Nurbaiti, “Kesadaran Politik dan Partisipasi Politik Pengaruh Tingkat Kesadaran Politik terhadap Partisipasi Politik Pemilih Pemula Kelurahan Tajur pada Pilkada Kota Tangerang Tahun 2018” Skripsi S-1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019, h. 15. 11 Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, h. 369. 12 Ibid., 14 c. Kesadaran yang muncul dari belajar secara mandiri. Misalnya membaca buku-buku tentang politik, menonton berita, membaca koran, serta mengikuti berbagai peristiwa yang berkaitan dengan politik. d. Kesadaran yang lahir dari dialog-dialog kritis. a. Kesadaran politik yang merupakan hasil dari pelatihan dan penalaran politik. Perbedaan kesadaran politik masyarakat memberikan warna yang berbeda. Kesadaran politik masyarakat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut Ruslan kesadaran politik dipengaruhi oleh empat hal yakni, jenis budaya politik, revolusi dan perubahan budaya, kemampuan individu,serta pemimpin Berikut penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran politik a. Jenis budaya politik disaat individu itu tumbuh. Budaya politik menurut Almond dan Verba adalah orientasi psikologis sesorang terhadap objek sosial atau sikap terhadap perananan individu tersebut dalam sistem Dengan kata lain, tabiat kepribadian politik seseorang terbentuk melalui budaya politik. Karena itu tidak heran jika kesadaran politik di berbagai daerah berbeda-beda karena adanya perbedaan budaya politik. b. Berbagai revolusi dan perubahan budaya yang terjadi di masyarakat. Adanya revolusi mengakibatkan berbagai perubahan baik sosial, politik, maupun budaya yang menimbulkan kesadaran politik masyarakat berbeda-beda. c. Berbagai kemampuan dan kecakapan khusus yang dimiliki individu, juga tingkat pendidikannya. Pendidikan merupakan faktor penting dalam kehidupan 13 Ibid., 14 Gabriel Almond dan Sidney Verba, Budaya Politik Tingkah Laku Politik dan Demorasi di Lima Negara, h. 16. 15 manusia, yang mempengaruhi pola pikirnya, semakin tinggi pendidikan seseorang maka seharusnya memiliki pemahaman tentang politik. d. Adanya pemimpin politik atau sejumlah tokoh politik yang mampu memberikan arahan politik kepada masyarakat luas. Menjelang adanya pemilu atau pilkada atau pemilihan yang lain biasanya berbagai tokoh politik baik independen atau melalui partai politik selalu melakukan kampanye. Kampanye merupakan bagian dari pendidikan politk. Mereka memberikan arahan politik kepada masyarakat dan mengajaknya untuk berpartisipasi dalam acara pemilu. Pemahaman seseorang mengenai kesadaran politik berbeda-beda mulai dari terendah sampai tertinggi. Soekanto menyebutkan, terdapat empat indikator untuk mengukur tingkat kesadaran politik Menurutnya tingkatan kesadaran seseorang dapat dinilai dari aspek pengetahuan, pemahaman, sikap, dan pola perilaku tindakan. 1. Pengetahuan merupakan pemahaman yang dimiliki oleh manusia mengenai sebuah teori maupun Pengetahuan tersebut sangat penting bagi intelegensia manusia. Pengetahuan berperan penting terhadap berbagai kehidupan dan perkembangan seseorang, baik dalam masyarakat atau organisasi. Notoatmodjo mengatakan bahwa pengetahuan ialah hasil tahu dan hal tersebut terjadi setelah individu melakukan penginderaan atau kontak terhadap suatu objek atau benda Pengindraan dapat diperoleh melaui 15 Soerjono Soekanto, Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum, Jakarta Rajawali Press, 1982, 16 Laili Jamilatus Sanifah, “Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Keluarga tentang Perawatan Activitis Daily Living ADL pada Lansia”, Skripsi S-1 Program Studi Keperawatan, STIK Jombang, 2018, 17 Soekodjo Notoatmodjo, Pendidikan dan Perilaku, Jakarta Rineka Cipta, 2003, 16 lima pancaindra manusia, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Selain itu, pengetahuan masyarakat akan mempengaruhi berbagai tindakan yang dilakukan, sebagai contoh pengetahuan tentang proses pengambilan keputusan akan menentukan corak dan arah suatu keputusan yang akan diambil. 2. Pemahaman adalah kemampuan individu untuk mengerti dan memahami mengenai sesuatu setelah mengetahui atau mengingat hal tersebut. Memahami merupakan mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai sudut pandang. Pemahaman seseorang dapat dinilai apabila ia mampu memberikan penjelasan atau uraian tentang suatu hal secara rinci berdasarkan pemahamannya Menurut Arman pemahaman adalah suatu proses, cara memahami, cara memelajari sesuatu dengan baik dan benar supaya individu paham, dan memiliki Jadi dapat disimpulkan, pemahaman merupakan kemampuan manusia untuk dapat menjelaskan mengenai sesuatu hal secara baik dan benar, kemudian materi tersebut dapat diinterpretasikan secara benar. 3. Sikap, menurut Allport, merupakan respon individu terhadap semua objek atau peristiwa berdasarkan pengalaman dan situasi yang 4. Tindakan pola perilaku merupakan aktivitas yang dilakukan oleh manusia yang timbul karena adanya rangsangan atau stimulus dari Perilaku atau 18 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta PT Raja Grafindo Persada, 2012, h. 50. 19 Chaniago Arman YS, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Bandung Pustaka Setia, 2002, h. 427. 20 Djaali, Psikologi Pendidikan Jakarta Bumi Aksara, 2006, 21 Ibid., h. 127. 17 aktivitas seseorang dilakukan karena adanya stimulus atau rangsangan yang diterima, bukan karena mucul dengan sendirinya. Sedangkan perilaku politik adalah kegiatan yang berkenaan dengan proses pengambilan, pembuatan keputusan atau kebijakan yang berkaitan dengan Jadi perilaku politik adalah kegiatan yang berkenaan dengan proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik dan yang dilakukan oleh masyarakat ataupun Dalam penelitian ini, kesadaran politik digunakan sebagai variabel independen atau variabel bebas, yaitu variabel yang nilainya dapat memengaruhi variabel lainnya. Kesadaran politik pada penelitian ini menggunakan ukuran data ordinal atau biasa disebut dengan data yang memiliki peringkat atau urutan. Indikator yang digunakan untuk mengukur kesadaran politik masyarakat mengacu pada tiga hal di atas, yaitu a. Pengetahuan. Masyarakat Desa Gantungan mengetahui tentang adanya pemilu, mengetahui arti dari pemilu, mengetahui bahwa dirinya berhak untuk berpartisipasi dalam pemilu, dan mengetahui waktu diadakannya pemilu. Semakin tinggi pengetahuan masyarakat, kesadarannya semakin tinggi pula. b. Pemahaman. Masyarakat Desa Gantungan memahami pentingnya pemilu, memahami pentingnya berpartisipasi dalam pemilu, memahami konsekuensi tidak berpartisipasi, memahami hak dan kewajiban warga negara, serta memahami informasi kandidat. Semakin tinggi pemahaman masyarakat, maka kesadarannya semakin tinggi. 22 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, Jakarta Kompas Gramedia, 2010, h. 167. 23 P. Anthonius Sitepu, Studi Ilmu Politik Yogyakarta Graha Ilmu, 2012, h. 88. 18 c. Sikap. Masyarakat Desa Gantungan meyakini dan teguh pada pendiriannya dalam pemilu, yakin akan pilihannya, yakin bahwa pemilu itu penting dan mendukung hasil akhir pemilu. Semakin tinggi sikap masyarakat terhadap fenomena yang ada, tingkat kesadarannya juga tinggi. d. Tindakan pola perilaku. Masyarakat Desa Gantungan menggunakan hak pilihnya atau tidak, ikut kampanye politik atau tidak, serta mengikuti serangkaian kegiatan pemilu. Semakin aktif masyarakat dalam melakukan aktifitas politik dan ikut berpartisipasi, maka kesadarannya akan tinggi pula.

perbedaanpolitik dan ekonomi. Contoh yang diberikan adalah kemungkinan seseorang menjadi separuh Perancis dan separuh Arab dan dapat berwarga Negara ganda. Tapi sulit bagi seseorang untuk menjadi setengah Katolik dan setengah Muslim. Keenam, kesadaran peradaban bukanlah merupakan rasio d’entre
Welfare is one of the significant problems in human life. All aspects of human life politically will always be related, both as elements and indicators of welfare conditions. Consequently, the state is an organization and authority that can provide a measure and effectively regulate all efforts in the realization of people's welfare. However, practically "people's welfare" in Indonesia is still in a quarrel state with the targets-setting. This research is library research with a hermeneutic-philosophical approach. Political Theology, as a branch of the Philosophy of Religion, will be used as the primary approach by involving methodical elements that are balanced and consistent with research. Additionally, the involvement of other scientific disciplines such as political philosophy, social philosophy, and economics will enrich this research. This research shows that the efforts carried out to realize the welfare of the people is dominantly incompatible with the needs of the subjects receiving welfare facilities. The source of this problem is relying on the perspective of governmental values. New awareness and responsibility are needed to build a structure with a divine and human nature. This awareness arises as an implementation form of worship to God and also responsibility for that worship to fellow human beings. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free... Posisi Pendidikan Agama dalam Realitas Multikulturalisme Negara Indonesia seperti yang dijelaskan dalam penelitian Putra, Kuswanjono & Munir 2020. adalah bangsa yang religius, sikap hidup religius ini dibuktikan dari aspek pendidikan, budaya dan kesatu paduan nilai dan moral bangsa. ...Gusti RantioSawaludin RahmanThis paper wants to see how the implementation of multiculturalism values is developed especially in Islamic religious education. Indonesia is an archipelagic country that has diversity. This study uses a qualitative descriptive approach to look at situations that can save potential conflicts among the community regarding religious diversity. The results of the study, the position of religious education in the reality of multiculturalism is very real. Seeing that Islamic Religious Education with a multicultural perspective will be a learning process that pays attention to all kinds of diversity within the religion of Islam itself. Therefore, Islamic Religious Education in essence does not deny the reality of multiculturalism. In conclusion, the implementation of PAI in diversity can be done by preparing starting from planning, curriculum and materials carried out by PAI teachers must really understand multiculturalism education, the curriculum must be designed and implemented in accordance with the concept of multiculturalism, as well as the delivery of material to students must be given insight into multiculturalism. Keywords Implementation, Multiculturalism, Islamic Religious EducationAli MursyidArison SaniTulisan ini adalah hasil peneletian yang diselenggarakan dengan tujuan mencari solusi terbaik bagaimana menyelesaikan problematika umat yang semakin beragam, dengan berlandaskan pada al-Qur’an. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini, dibatasi pada tiga masalah berikut 1 Bagaimana ayat-ayat al-Qur’an memberi solusi pada persoalan kemiskinan umat Islam? 2 Bagaimana al-Qur’an memberi solusi pada persoalan kaum d}u’afa di tengah-tengah masyarakat? 3 Bagaimana al-Qur’an memberi solusi pada konflik sosial yang akhir-akhir ini banyak terjadi? Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan jenis data kualitatif, Penelitian ini juga adalah jenis penelitian pustaka yang datanya diperoleh malalui penelusuran kepustakaan. Dalam penggalian dan analisa data, digunakan metode Tafsir Maud}u>’i> tematik, sementara itu pendekatan yang digunakan adalah pendekatan teologi dan pendekatan sosiologi. Setelah melalui pembahasan, penelitian ini menghasilkan tiga hal; Pertama, tentang solusi al-Qur’an bagi problem kemiskinan, yang dibagi dalam ranah individual, keluarga masyarakat dan negara. Pada ranah individual, untuk mengatasi problem kemiskinan, al-Qur’an mendorong muslim untuk bekerja keras. Pada ranah keluarga, menghadapi problem kemiskinan, al-Qur’an mewajibkan kepada setiap orang untuk menyantuni pihak yang memang wajib dinafkahi dalam suatu rumpun keluarga, terutama mereka yang kurang mampu. Pada ranah masyarakat, untuk mengatasi problem kemiskinan, al-Qur’an mensyariatkan zakat. Pada ranah pemerintah, al-Qur’an mewajibkan pemerintah untuk menyejah-terakan warganya. Kedua, solusi al-Qur’an bagi kaum d}u’afa>’. Dalam hal ini al-Qur’an menyebut hak-hak kaum d}u’afa, kewajiban kita untuk memperhatikan mereka, imbalan dari Allah jika kita memperhatikan mereka, akibat jika kita menelantarkan mereka, dan juga mengenai cara memberdayakan mereka. Ketiga, solusi al-Qur’an untuk konflik sosial. Dalam menghadapi konflik sosial, al-Qur’an mengajarkan bahwa dalam menangani konflik, diperlukan etika. Al-Qur’an menganjurkan budaya kerja tim guna mengurangi konflik dan memupuk persaudaraan. Al-Qur’an menawarkan musyawarah sebagai mekanisme penyelesaian konflik. Selain itu, perdebatan yang baik juga bisa digunakan. Al-Qur’an juga memberi kesempatan untuk mengambil tindakan tegas jika cara damai tidak menyelesaikan Hatta Mendidik Individualita, Solidarita dan Auto-Aktiva Dalam Berkoperasi, dalam Sri-Edi Swasono, Bung Hatta Bapak Kedaulatan Rakyat hlmJ K LumunonLumunon, J. K., 2002, Bung Hatta Mendidik Individualita, Solidarita dan Auto-Aktiva Dalam Berkoperasi, dalam Sri-Edi Swasono, Bung Hatta Bapak Kedaulatan Rakyat hlm. 305-312. Jakarta Yayasan J RachbiniRachbini, D. J., 2001, Politik Ekonomi Baru Menuju Demokrasi Ekonomi, Jakarta and Democracy A Foundation for Ending Extremism and Preventing ConflictJ E RashRash, J. E., 2006, Islam and Democracy A Foundation for Ending Extremism and Preventing Conflict, Bedford Legacy InternationalB RussellRussell, B., 2008, Bertuhan Tanpa Agama Esai-esai Bertrand Russell tentang Agama, Filsafat dan Sains, Yogyakarta Resist Islam Sebagai Pengantar, Yogyakarta Lembaga Pengkajian dan pengamalan Islam LPPII YuliadiYuliadi, I., 2001, Ekonomi Islam Sebagai Pengantar, Yogyakarta Lembaga Pengkajian dan pengamalan Islam LPPI dapatmerangsang pemahaman yang lebih baik tentang budaya sendiri dan mengerti bias-biasnya. 2. Memperoleh kemampuan untuk benar-benar terlibat dalam tindak komunikasi dengan orang lain yang berbeda-beda latar belakang budayanya sehingga tercipta interaksi yang harmonis dan langgeng. 3.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sejak kejatuhan rezim orde baru tiga belas tahun lalu, masyarakat Indonesia memasuki fase baru di setiap sendi kehidupannya. Salah satu kemajuan yang diraih adalah berkembangnya alam demokrasi yang dulu acap kali di ucapkan di bibir saja, dalam prakteknya nol besar. Bukti bahwa negara kita menjadi sangat demokratis dapat kita rasakan dengan semakin banyaknya partai politik berdiri. Kalau pada era orde baru berkuasa hanya ada tiga partai, maka setelah memasuki fase reformasi tiga belas tahun lamanya lebih dari 50 partai politik berdiri di politik pada dasarnya menjadi alat pencerah untuk menyadarkan masyarakat pada peran politiknya. Namun sepertinya partai politik melupakan sesuatu, pencerahan politik yang dilakukan terkadang tidak menyentuh generasi muda khususnya remaja. Program-program yang ada dalam partai politik cenderung tidak memperhatikan potensi pemilih suara dari kalangan pemilu tahun 2004 dan 2009 lalu, perhatian partai politik pada pemilih remaja hanya ada pada saat kampanye saja. Bahkan ada di beberapa daerah para calan anggota legislatif yang nekat melakukan kampanye di sekolah-sekolah. Perhatian itupun hanya sebatas acara dialog dan motivasi agar remaja menjadi pemilih. Tapi kurang efektif karena dilakukan kurang Darmaningtyas, pengamat pendidikan dari Taman Siswa dalam pernyataannya di sebuah media online mengatakan, masa remaja merupakan saat-saat di mana mereka ingin mencoba mengikuti proses pemilu. Pertumbuhan partai politik di Indonesia tidak diimbangi dengsn kemampuan memahami kepentingan anak muda. Program-program partai belum menjangkau remaja. Apalagi ini merupakan salah satu kelemahan partai politik yang sering meremehkan hal-hal kecil. Remaja merupakan generasi penerus keberlangsungan bangsa ini. Pendidikan politik bagi mereka merupakan hal penting. Merekalah generasi pemilih di masa yang akan dikaji lebih dalam, remaja bisa memberi keuntungan pada parta politik bila input pendidikan politik pada mereka diberikan secara intensif. Kaum pemuda akan memiliki kesadaran berpolitik tinggi dan semakain kritis pada proses politik yang tengah terjadi. Partai juga diuntungkan karena dapat melakukan kaderisasi politik secara dini. Hanya saja partai politik sepertinya belum memahami arti penting ini. Dalam kacamata Darmaningtyas, orientasi partai politik masih pada isu-isu besar. Cara mendongkrak suara pun masih menggunakan cara-cara yang sudah umum, misal menggunakan artis dengan cara merekrutnya. Dengan kondisi seperti itu secara tidak langsung telah membentuk sikap tertentu di kalangan remaja. Peran remaja pun menjadi kurang. Dan pada akhirnya mereka akan lebih memilih hura-hura ketimbang memikirkan politik yang rumit dan belum tentu menberikan keuntungan buat pun memilki andil dalam memperkenalkan remaja pada dunia politik. Saat ini ruang pengenalan politik masih sangat terbatas di kalangan remaja. Sebab tidak ada kurikulum sekolah maupun di masyarakat yang disusun secara sistematis untuk mengenalkan politik. Tahun 1965 gerakan Partai Komunis Indonesia meletus. Ini juga menjadi salah satu penyebab masyarakat Indonesia alergi berbicara mengenai perkembangan politik. Dan imbasnya pada generasi muda yang ada setelah era itu lebih sering mendapat informasi tentang politik dari media. Baik itu cetak, elektronik, dan sekarang melalui media online. Tentunya informasi yang mereka dapatkan dari media bukanlah pengetahuan mendalam, namun hanya partai politik akan mempersulit menyadarkan remaja pada peranan politiknya. Kalau hanya kemenagan dalam pemilu yang dikejar oleh partai politik, remaja selamanya tidak akan pernah tertarik mempelajari politik. Faktor lainnya yang membentuk kesadaran remaja tergantung pada orang tua. Bila idak ada yang mengarahkan mereka tidak akan pernah memiliki kepedulian. Lihat Politik Selengkapnya
Pertamaadalah faktor politik, yakni sering terjadinya perebutan kekuasaan yang berimbas terhadap terancamnya kesatuan wilayah kerajaan ini. Kedua adalah faktor bencana alam, yaitu peristiwa meletusnya Gunung Merapi. Faktor ketiga adalah adanya potensi ancaman dari kerajaan lain, termasuk serangan dari Kerajaan Sriwijaya.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. kesimpulan penalaran itu harus benar dan absah jika kita ingin kesimpulan itu menjadi benar dan absah maka penulis harus belajar preoses penalaran diantaranya1. Proposisi dan termTrem adalah kata atau kelompok kata yang dapat menjadi subjek atau presikat dalam propisisi,sedangakan proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk subjek-predikat atau kesatuan term-term yang membentuk kalimat 2. Penalaran secara deduktif dan induktif penalaran deduktif adalah proses berpikir yang bertolak dari suatu proposisi yang sudah ada menuju kepada suatu proposisi baru cara ini berpikir dibedakan atas silogisme dan induktif adalah penalaran yang bertolak dari pernyataan-pernyataan yang khusus dan mengasilkan simpulan-simpulan Kesalahan dalam penalaranadapun fator-faktor yang mengakibatkan kesalahan penalaran A. Kesalahan dalam menarik kesimpulan dalam membuat kesimpulan umumC. Kesalahan dalam menarik analog 1 2 Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Terusjawaban yang D. Tulang-tulang keras yang tersusun rapi kenapa salah? Karena menurut saya pribadi jawaban ini sudah keluar dari topik yang ditanyakan. Kesimpulan. Jadi disini sudah bisa kamu simpulkan ya, jawaban yang benar adalah A. Tulang-tulang yang tersusun secara teratur.
Dari Wiktionary bahasa Indonesia, kamus bebas Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian bahasa Indonesia[sunting] Nomina kesadaran politik kesadaran dan pengetahuan orang mengenai kekuatan politik dalam masyarakat Sinonim Terjemahan[?] Lihat pula Semua halaman dengan kata "kesadaran politik" Semua halaman dengan judul mengandung kata "kesadaran politik" Lema yang terhubung ke "kesadaran politik" Pranala luar Definisi KBBI daring KBBI V, SABDA KBBI III, Kamus BI, Tesaurus Tesaurus Tematis, SABDA Terjemahan Google Translate, Bing Translator Penggunaan di korpora Corpora Uni-Leipzig Penggunaan di Wikipedia dan Wikisource Wikipedia, Wikisource Ilustrasi Google Images, Bing Images Jika komentar Anda belum keluar, Anda dapat menghapus tembolok halaman pembicaraan ini. Belum ada komentar. Anda dapat menjadi yang pertama lbs Bahasa Indonesia a ° ‧ b ° ‧ c ° ‧ d ° ‧ e ° ‧ f ° ‧ g ° ‧ h ° ‧ i ° ‧ j ° ‧ k ° ‧ l ° ‧ m ° ‧ n ° ‧ o ° ‧ p ° ‧ q ° ‧ r ° ‧ s ° ‧ t ° ‧ u ° ‧ v ° ‧ w ° ‧ x ° ‧ y ° ‧ z ° Kategori Kata Kata dasar Kata berimbuhan Kata ulang Turunan kata Gabungan kata majemuk Frasa Turunan frasa Morfem Imbuhan Prakategorial Morfem terikat Morfem unik Peribahasa/idiom Kiasan/ungkapan Kependekan singkatan dan akronim Bahasa daerah Bahasa asing/serapan Kata dengan unsur serapanKelas kata Adjektiva Adverbia Artikula Interjeksi Interogativa Konjungsi Nomina Numeralia Partikel Preposisi Pronomina VerbaRagam bahasa Arkais tidak lazim / Ejaan lama Cakapan tidak baku / nonformal / variasi Klasik naskah kuno Kasar Hormat Feminin MaskulinBidang ilmu /Leksikon Administrasi dan Kepegawaian Agama Budha Agama Hindu Agama Islam Agama Katolik Agama Kristen Anatomi Antropologi Arkeologi Arsitektur Astrologi Astronomi Bakteriologi Biologi Botani Demografi Ekonomi dan Keuangan Elektronika Entomologi Farmasi Filologi Filsafat Fisika Geografi dan Geologi Grafika Hidrologi Hidrometeorologi Hukum Ilmu Komunikasi Kedirgantaraan Kedokteran dan Fisiologi Kehutanan Kemiliteran Kesenian Kimia Komputer Linguistik Manajemen Matematika Mekanika Metalurgi Meteorologi Mikologi Mineralogi Musik Olahraga Pelayaran Pendidikan Penerbangan Perdagangan idNegasiIndeks Alfabetis Frasa Frekuensi Kiasan Peribahasa Serapan Gambar 206 kata benda dasar Swadesh 207 kata dasar Kata perhentian stopwords RimaImbuhan Nomina -an ke-/ke-an/keber-an/kepeng-an/kese-an/keter-an/ketidak-an pe-/pe-an per-/per-an se-/se-an Adjektiva ter- se- ke- Verba ber-/ber-an/ber-kan me-/me-i/me-kan di-/di-i/di-kan ku-/ku-i/ku-kan kau-/kau-i/kau-kan memper-/memper-i/memper-kan diper-/diper-i/diper-kan kuper-/kuper-i/kuper-kan kauper-/kauper-i/kauper-kan -i -kan Akhiran -ku -mu -nya -kah -lah -tah Sisipan -er-, -el-, -em-, -in- KategoriBahasa Indonesia IndeksBahasa Indonesia ProyekWiki bahasa Indonesia Lampiran bahasa Indonesia Bahasa daerah sebagian atau seluruh definisi yang termuat pada halaman ini diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia Kategori Frasa bahasa IndonesiaidNomina frasaFrasa mengandung kata kesadaranFrasa mengandung kata politik
29Mei 2022 4.56 AM. Ini Format Surat Pernyataan yang Baik dan 5 Contoh Surat Pernyataan Properti. RumahCom – Mengurus legalitas properti bakal terasa melelahkan kalau Anda tidak tahu informasi yang tepat. Salah satunya adalah terkait kebutuhan surat pernyataan properti. Biar proses pengurusan legalitas tanah dan bangunan berlangsung lancar
Soal dan Jawaban PKn Tentang Budaya Politik 1. Budaya politik dimana masyarakat belum menyadari bahwa mereka adalah warga negara dari suatu negara ... a. Budaya politik parokial b. Budaya pilitik subyek c. Budaya pilitik partisipasi d. Budaya pilitik subjek - parokial e. Budaya pilitik parokial – partisipan 2. 1. Tidak terdapat kebanggan terhadap sistem politik negara 2. Masyarakat memiliki pemahaman sebagai warga negara 3. Pengetahuan tentang sistem politik rendah 4. Mereka mengikuti berita-berita politik Ciri budaya politik parokial .... a. 1, 2 d. 2, 4 b. 1, 3 e. 3, 4 c. 2, 3 3. Budaya politik yang memungkinkan berkembangnya demokrasi adalah .... a. Budaya politik parokial b. Budaya politik subyek c. Budaya politik partisipasi d. Budaya politik subyek - parokial e. Budaya politik subyek – partisipasi 4. Pengetahuan yang kritis, pandangan yang benar terhadap realitas politik dan pemahaman yang baik terhadap dunia dimana manusia hidup, kemudian berusaha mengubahnya merupakan arti dari .... a. Budaya politik b. Kesadaran politik c. Politik praktis d. Realitas politik e. Dilema politik 5. 1. Adanya pemimpin politik atau sejumlah tokoh politik yang genius 2. Jenis budaya politik yang tumbuh 3. Tingkat pendidikan serta kemampuan khusus yang dimiliki individu 4. Perubahan budaya yang terjadi dalam masyarakat Faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran politik .... a. 1, 2, 3 d. 2, 3, 4 b. 1, 2, 4 e. 1, 2, 3, 4 c. 1, 3, 4 6. Pernyataan yang benar tentang kesadaran politik adalah .... a. Partisipasi politik tinggi, dipunyai seseorang yang memiliki kesadaran politik dan kepercayaan terhadap pemerintah rendah b. Partisipasi politik rendah, dipunyai seseorang yang memiliki kesadaran politik dan kepercayaan terhadap pemerintah tinggi c. Kecenderungan partisipasi apatis, mereka yang kesadaran politik dan kepercayaan terhadap pemerintah rendah d. Kecenderungan bersikap moderat, mereka yang memiliki kesadaran politik tinggi tetapi kepercayaan terhadap pemerintah rendah e. Kecenderungan aktif, mereka yang memiliki kesadaran politik sangat rendah tetapi kepercayaan terhadap pemerintah sangat tinggi 7. Suatu upaya untuk menggerakkan massa dengan lisan atau tulisan, dengan cara merangsang dan membangkitkan emosi khalayak adalah ... a. Retorika politik b. Agitasi politik c. Propaganda politik d. Public relation politik e. Kampanye politik 8. Salah satu teknik propaganda politik adalah “glittering generalities” maksudnya adalah ... a. Memberi nama jelek pada pihak lain b. Melakukan identifikasi dengan lambang-lambang otoritas c. Pengulangan ucapan orang yang dihormati d. Menempatkan diri sebagai bagian dari rakyat e. Menggunakan kata-kata yang muluk, slogan-slogan dan memutarbalikkan fakta 9. Forum komunikasi politik yang bersifat informal, sifatnya dialogis, tatap muka dan antar personal adalah ... a. Agitasi politik b. Propaganda politik c. Kampanye politik d. Lobi politik e. Pola tindakan politik 10. 1. Satu partai mempunyai kedudukan dominan 2. Komposisi masyarakat adalah homogen 3. Adanya kontinuitas sejarah 4. Konsensus dalam masyarakat mengenai asas dan tujuan sosial yang pokok Ciri sistem dwi partai adalah ... a. 1, 2, 3 d. 2, 3, 4 b. 1, 2, 4 e. 1, 2, 3, 4 c. 1, 3, 4 11. Budaya politik yang bersifat abstrak, yaitu … a. ketentuan hak dan kewajiban warga negara b. politik uang dalam pemilihan kepala daerah c. demontrasi menentang kenaikan harga BBM d. pelantikan presiden dan wakil presiden e. simbol-simbol partai politik 12. Contoh wujud kebudayaan politik sebagai budaya fisik … a. atribut partai politik b. tata krama dan etika politik c. pidato kenegaraan Presiden RI d. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 e. penyampaian visi dan misi calon bupati 13. Budaya politik termasuk bagian dari unsur budaya … a. sistem religi b. sistem pengetahuan c. sistem organisasi sosial d. sistem mata pencaharian hidup e. sistem teknologi dan peralatan hidup 14. Penerapan budaya politik partisipan yang paling sesuai bagi generasi muda sebagai anggota partai politik, yaitu … a. beramai-ramai mengikuti konvoi mengendarai sepeda motor b. bergembira ria menikmati hiburan kesenian c. membuat bendera, kaos dan atribut partai politik d. mengajak teman-teman untuk menghadiri rapat akbar e. memahami dan mempelajari visi dan misi partai politik 15. Masyarakat perkotaan, terutama di pulau Jawa memiliki tipe budaya partisipan. Hal ini didukung oleh … a. sikap toleran terhadap kepentingan politik pihak-pihak lain b. sikap yang terbuka, artinya mau menerima segala perubahan c. kemampuan sosial ekonomi dan pendidikan yang relatif tinggi d. ketrampilan dan fasilitas yag memadai untuk berpolitik secara aktif e. kebijakan pemerintah kota memberi keleluasaan untuk kegiatan politik 16. Dalam masyarakat dengan tipe budaya politik parokial dan kawula, perbedaan sikap dan pendapat sering dianggap sebagai … a. hal biasa b. melanggar ketentuan adat c. pertentangan pendapat dan keyakinan d. kebebasan sikap politik yang berlebihan e. pembaruan nilai dan norma dalam masyarakat 17. Untuk mengatasi dampak budaya politik parochial dan kawula maka diperlukan … a. pejabat politik yang bertanggungjawab, jujur, bersih dan berwibawa b. peraturan perundang-undangan yang mencakup seluruh aspirasi rakyat c. usaha pemerintah pusat dan daerah untuk mencegah konflik antar daerah d. pembinaan dan pengarahan politik melalui petunjuk dan intruksi partai politik e. strategi yang tepat untuk mewujudkan budaya politik partisipan atau demokratis 18. Orientasi terhadap sistem politik dapat dilihat dari komponen … a. Orientasi Kognitif b. Orientasi Afektif c. Orientasi Evaluatif d. Jawaban A dan B benar e. Jawaban A, B, C benar 19. Proses untuk memproseskan nilai-nilai atau budaya politik ke dalam suatu masyarakat, disebut … a. Pendidikan sosialisasi b. Pendidikan politik c. Indokrinasi politik d. Jawaban A, B benar e. Jawaban A, B, C benar 20. “Orang-orang yang secara pasif patuh pada pejabat pemerintah dan undang-undang, tetapi tidak melibatkan diri dalam politik ataupun memberikan suara dalam pemilu, disebut budaya politik … a. Parokial b. Subjek c. Partisipan d. Jawaban A, B benar e. Jawaban A, B, C benar Pernyataanyang benar tentang kesadaran politik adalah .. a. Partisipasi politik tinggi, dipunyai seseorang yang memiliki kesadaran politik dan kepercayaan terhadap pemerintah rendah b. t BPradikto@ politik rendah, dipunyai seseorang yang memiliki kesadaran politik dan kepercayaan terhadap pemerintah tinggi
Kesadaran adalah suatu kondisi psikologis yang tanggap terhadap sesuatu hal, sedangkan politik adalah segala hal ikhwal tentang negara. Jadi kesadaran politik berarti suatu kondisi psikologis yang tanggap terhadap segala hal ikhwal negara Ramdlon Naning, 198264. Jika kesadaran politik itu berarti tanggap terhadap segala hal ikhwal kenegaraan, maka apabila kesadaran politik itu harus ditingkatkan berarti harus lebih tanggap terhadap hal ikhwal kenegaraan. Definisi kesadaran politik menurut Petter dalam 8VWPDQ $EGXO 0X¶LV Ruslan 200094 adalah ´%HUEDJDLEHQWXNSHQJHWDKXDQRULHQWDVLGDQQLODL-nilai yang membentuk wawasan politik individu, ditinjau dari keterkaitannya dengan kekuasaan SROLWLN´ Manusia yang sadar menurut S\DUL¶DWL DGDODK PDQXVLa yang memiliki pandangan ideologi yang kritis, rasa keterikatan dengan masyarakat tertentu dan commit to user 16 mengenal kondisi komunitas tersebut. Manusia yang memiliki rasa tanggungjawab individu dalam menghadapi problematikanya, di format karakternya oleh perasaan kolektif dan paartisipasif dalam perjalanan dan pekerjaan masyarakatnya. Dengan kesadaran itu ia benar-benar mengerti dan mampu menangkap situasi dan kondisi zaman dan masyarakat setempat Ustman $EGXO0X¶LV5XVODQ, 200095 Dekat dengan definisi ini adalah analisis Paulo farayeri dalam Ustman $EGXO0X¶LV5XVODQ 200095 Kasadaran adalah pengetahuan yang kritis, pandangan yang benar terhadap realitas dan pemahaman yang baik terhadap dunia dimana manusia itu hidup, kemudian berusaha mengubahnya. Kesadaran adalah instrumen kritis yang digunakan oleh orang-orang tertindas untuk menyingkap hakekat diri dan mereka yang menindasnya. Ketika mereka menyadari hakekat penindasan dan mengerti bahwa ia hanyalah sekedar sandungan yang bisa dilewati, saat itulah awal usaha mereka menuju pembebasan. Mengerti saja tidak cukup untuk merealisasikan kebebasan. Karenanya, ia harus benar-benar menjadi kekuatan riil yang dapat menggerakan aksi perjuangan. Kesadaran politik, sesuai dengan definisi diatas mencakup a. pandangan yang komperehensi, b. wawasan yang kritis, c. rasa tanggung jawab dan d. keinginan untuk mengubah, dalam rangka mewujudkan kebebasan atau menghadapi berbagai problematika sosial. Sedang dari konsepsi politik menurut 8VWPDQ $EGXO 0X¶LV 5XVODQ 200096, kesadaran politik adalah Pandangan universal yang mencakup wawasan politik, nilai-nilai dan orientasi politik, yang memungkinkan seseorang untuk mengerti situasi, kondisi problematika masyarakatnya, memecahkannya, memberikan keputusan dan menentukan pendirian terhadapnya, yang mendorongnya untuk bergerak dalam rangka merubah atau mengembangkannya. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kesadaran politik merupakan suatu kondisi seseorang yang tanggap terhadap suatu pandangan universal yang mencakup wawasan politik, nilai-nilai dan orientasi commit to user politik, yang memungkinkan seseorang untuk mengerti situasi, kondisi problematika masyarakat, dan dapat memecahkannya. b. Unsur-unsur Kesadaran Politik Di dalam kesadaran politik mencakup unsur-unsur yang meliputi diantaranya yaitu 1 Kesadaran islam yaitu tentang konsepsi secara benar dan menyeluruh yang dengannya seorang individu mampu menyikapi realita yang terjadi dengan segala aspek-aspeknya sesuai pandangan intelektual yang telah terbentuk pada dirinya. Dalam hal ini kesadaran didasarkan pada pandangan hidup seseorang dengan kata lain sesuai dengan keyakinan setiap orang. Jadi pada dasarnya kesadaran islam dalam pengertian ini yaitu kesadaran dalam konsep islam, namun demikian bukan berarti seseorang yang selain agama islam tidak berarti tidak memiliki kesadaran politik, karena hal tersebut didasarkan pada keyakinan/pandangan hidup masing-masing. 2 Kesadaran gerakan yaitu kesadaran untuk membentuk organisasi atau gerakan yang bekerja guna mewujudkan cita-cita bersama, tergabung dan terlibat disana dengan berupaya memberikan kontribusi maksimal bagi perkembangan organisasi atau gerakan tersebut. 3 Kesadaran akan problematika politik yang terjadi dimasyarakatnya, meliputi kesadaran akan masalah hukum islam, kebebasan dan keterjajahan, kebebasan politik , masalah persatuan dan sebagainya. 4 Kesadaran akan hakikat sikap politik yaitu kesadaran akan substansi sekitar sikap politik dimana individu menjadi sadar dan mampu memahami peristiwa politik serta sadar akan peristiwa atau masalah politik itu sendiri. Termasuk diantaranya adalah mempelajari masalah-masalah politik umum, mempelajari arus politik dan peristiwa-peristiwa politik yang terjadi dan menentukan sikap terhadapnya, dan memonitor peristiwa-peristiwa politik yang sedang berkembang 8VWPDQ$EGXO0X¶LV5XVODQ, 2000 417. commit to user 18 c. Cara-cara untuk mencapai kesadaran politik Ada beberapa cara dalam mencapai kesadaran politik yang melalui beberapa hal yaitu 1 Arahan politik secara langsung, baik melalui jalur formal maupun non formal, melalui penjelasan-penjelasan politik, usaha-usaha bimbingan, dan pengajaran pendidikan politik langsung, yang dilakukan oleh para pemikir dan pemimpin politik. 2 Pengalaman politik yang didapatkan dari partisipasi politik. 3 Kesadaran yang muncul dari belajar secara mandiri. Misalnya membaca koran dan buku-buku tentang politik, serta mengikuti berbagai peristiwa. 4 Kesadaran yang lahir melalui dialog-dialog kritis. 5 Ditambah dengan kesadaran politik yang merupakan hasil dari dua metode, yaitu apprenticeship dan generalisasi. Maka seluruh metode ini akan mengantarkan seseorang untuk mendapatkan kesadaran politik. 8VWPDQ$EGXO0X¶LV5XVODn, 200096 d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran politik Kesadaran politik dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, dalam Ustman $EGXO 0X¶LV 5XVODn 200097-98 faktor yang mempengaruhi kesadaran politik yang terpenting diantaranya adalah 1 Jenis kultur politik di mana individu itu tumbuh darinya atau dengan kata lain, tabiat kepribadian politik yang terbentuk darinya. 2 Berbagai revolusi dan perubahan budaya yang terjadi dimasyarakat. 3 Berbagai kemampuan dan kecakapan khusus yang dimiliki individu, juga tingkat pendidikannya. 4 Adanya pemimpin politik/sejumlah tokoh politik yang genius yang mampu memberikan arahan politik kepada masyarakat luas. e. Definisi Konseptual Kesadaran Politik Kesadaran politik adalah suatu kondisi yang tanggap mengerti tentang hal yang mencakup wawasan/pengetahuan politik, nilai-nilai dan orientasi politik, yang memungkinkan seseorang untuk mengerti situasi, kondisi problematika commit to user masyarakatnya, memecahkannya, memberikan keputusan dan menentukan pendirian terhadapnya, yang mendorongnya untuk bergerak dalam rangka merubah atau mengembangkannya. f. Definisi Operasional Kesadaran Politik Kesadaran politik pada siswa dapat dilihat melalui beberapa indikator yang meliputi 1. Kesadaran dalam menyikapi realita yang terjadi dengan sesuai pandangan yang terbentuk pada dirinya. 2. Kesadaran untuk membentuk organisasi/gerakan dalam mewujudkan cita-cita bersama. 3. Kesadaran untuk mengerti akan problematika politik yang terjadi di masyarakatnya. 4. Kesadaran akan hakikat sikap politik dimana individu menjadi sadar dan mampu memahami peristiwa politik serta sadar akan peristiwa atau masalah politik.
Dilansirdari Ensiklopedia, dalam praktikum , suatu reaksi kimia membutuhkan air murni (aquades) sebagai pelarut untuk melarutkan zat. oleh karena itu, seorang siswa mengambil air dari botol air minum kemasan. pernyataan yang benar mengenai air minuman kemasan adalah air murni kemasan berasal dari dalam tanah sehingga bukan merupakan senyawa murni. Dari Wikiquote bahasa Indonesia, koleksi kutipan politik adalah kesadaran individu dan masyarakat akan pentingnya pemenuhan hak dan kewajiban dalam urusan politik. Tentang kemurnian[sunting] "Kesadaran politik yang murni bersifat filosofis berdasarkan analisis pengalaman-pengalaman hidup dan deskripsi maknanya." Dikemukakan oleh Hassan Hanafi. Dikutip dari Esposito, J. L., dan Voll, J. O. 2002 Tokoh Kunci Gerakan Islam Kontemporer. [Makers of Contemporary Islam] Diterjemahkan oleh Hariyanto, S., Sukono dan Rohimah, U. Jakarta PT RajaGrafindo Persada. Halaman 78-79. ISBN 979-421-877-4 Pernyataanberikut yang benar mengenai otot polos adalah . * 20 points a. bekerja tanpa kesadaran dan mudah lelah b. bekerja tanpa kesadaran dan - 3082299 amanda471353 amanda471353 05.08.2020 PPKn Sekolah Dasar terjawab 1. Pernyataan berikut yang benar mengenai otot polos adalah . * 20 points a. bekerja tanpa kesadaran dan mudah lelah

72 Kelas XI Semester 2 SMASMKMAMAK sikap asal bapak senang dalam setiap hal. Budaya tersebut saat ini sudah mulai berkurang untuk birokrasi di tingkat pusat, akan tetapi di tingkatan yang lebih bawah budaya tersebut masih berkembang. Misalnya, sebagian masyarakat cenderung memilih partai politik yang sesuai dengan pilihan atasannya dengan pertimbangan supaya mendapatkan perhatian lebih. Uraian di atas merupakan gambaran nyata budaya politik masyarakat Indonesia saat ini. Meskipun tingkat partisipasi politik masyarakat sudah mulai meningkat, tidak berarti budaya partisipan secara murni telah terwujud, melainkan budaya tersebut merupakan campuran antara budaya politik partisipan, dengan parokial serta subjek kaula. Tugas Kelompok Buatlah lima buah kliping yang memuat peristiwa-peristiwa yang merupakan perwujudan dari budaya politik Indonesia. Berikan analisis kalian pada salah satu peristiwa yang dianggap kalian paling menarik. C. Hakikat Kesadaran Politik 1. Makna Kesadaran Politik Tahukah kalian apa makna kesadaran politik itu? Seringkah kalian mendengar istilah tersebut? Jika kalian belum mengetahui atau belum mendengar sekalipun, dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kalian akan diperkenalkan dengan konsep kesadaran politik. Budaya politik yang berkembang di masyarakat akan selalu berkaitan dengan kesadaran politik. Pada hakekatnya budaya politik merupakan cerminan dari kesadaran politik suatu masyarakat terhadap sistem politik yang sedang berlaku. Apa sebenarnya kesadaran politik itu? Kesadaran politik atau dalam istilah asing disebut political awwarness. dalam tulisannya yang berjudul Kesadaran Politik 2011 menyatakan bahwa kesadaran politik merupakan proses batin yang menampakan keinsyafan dari setiap warga negara akan pentingnya urusan kenegaraan dalam kehidupan bernegara. Kesadaran politik atau keinsyafan hidup bernegara menjadi penting dalam kehidupan kenegaraan, mengingat begitu kompleks dan beratnya tugas yang dipikul negara dalam hal ini para penyelenggara negara. Kesadaran politik masyarakat tidak hanya diukur dari tingkat partisipasi mereka dalam kegiatan pemilihan umum. Akan tetapi diukur juga dari peran serta mereka dalam mengawasi atau mengoreksi kebijakan dan perilaku pemerintah selama memegang kekuasaan pemerintahan. Setiap masyarakat mempunyai kesadaran politik yang berbeda-beda. Kesadaran politik masyarakat sangat tergantung pada latar belakang pendidikannya. Masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan Di unduh dari PPKn 73 tinggi cenderung mempunyai kesadaran politik yang relatif tinggi. Sebaliknya, kelompok masyarakat yang tingkat pendidikannya rendah, maka kesadaran politiknya pun relatif rendah sehingga memerlukan pembinaan. Nah, bagaimana cara untuk menciptakan kesadaran politik? Kesadaran politik dapat tercipta salah satunya melalui sosialisasi politik political socialization. Menurut kalian, apa sebenarnya sosialisasi politik itu? Michael Rush dan Phillip Althoff dalam bukunya yang berjudul Pengantar Sosiologi Politik 200325, mengatakan bahwa sosialisasi politik adalah proses bagaimana memperkenalkan sistem politik pada seseorang dan bagaimana orang tersebut menentukan tanggapan serta reaksi- reaksinya terhadap gejala-gejala politik. Sementara itu Jack Plano dalam bukunya Kamus Analisa Politik 1994, mengungkapkan sosialisasi politik sebagai suatu proses belajar di mana setiap individu memperoleh orientasi-orientasi berupa keyakinan, perasaan dan komponen-komponen nilai pemerintahan dan kehidupan politik. Dari sudut pandang masyarakat, sosialisasi politik adalah cara memelihara atau mengubah kebudayaan politik. Dengan demikian, dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sosialisasi politik dapat diartikan sebagai proses penanaman nilai-nilai politik yang dilakukan oleh suatu generasi kepada generasi lain melalui berbagai media perantara seperti keluarga, sekolah, partai politik, media massa dan sebagainya supaya tercipta masyarakat yang memiliki kesadaran politik. Apa keterkaitan antara kesadaran politik dengan sosialisasi politik? Perlu diketahui bahwa kesadaran politik pada hakekatnya merupakan keinsyafan setiap individu atau masyarakat akan pentingnya nilai-nilai politik. Nilai-nilai politik tersebut tidak diperoleh seseorang dengan sendirinya melainkan melalui proses sosialisasi politik yang didalamnya terdapat proses pembelajaran mengenai Info Kewarganegaraan Bull mengklasiikasikan tingkatan kesadaran sebagai berikut 1. Kesadaran yang bersifat anomous, yaitu kesadaran atau kepatuhan yang tidak jelas dasar dan alasannya atau orientasinya. 2. Kesadaran yang bersifat heteronomous, yaitu kesadaran atau kepatuhan yang berlandaskan dasarorientasi motivasi yang beraneka ragam atau berganti-ganti. Ini pun kurang mantap sebab mudah berubah oleh keadaan dan situasi. 3. Kesadaran yang bersifat sosionomous, yaitu kesadaran atau kepatuhan yang berorientasikan pada kiprah umum atau khalayak ramai. 4. Kesadaran yang bersifat autonomous, yaitu kesadaran atau kepatuhan yang terbaik karena didasari oleh konsep kesadaran yang ada dalam diri seseorang. Di unduh dari 74 Kelas XI Semester 2 SMASMKMAMAK semua hal tentang politik. Dengan kata lain kesadaran politik merupakan hasil dari sosialisasi politik yang dilakukan oleh agen-agen atau lembaga-lembaga sosialisasi politik. Dengan demikian sosialisasi kesadaran politik mengandung makna proses penyadaran seorang individu atau masyarakat untuk memiliki minat dan perhatian terhadap semua kegiatan politik yang berlangsung dalam suatu sistem politik yang berlangsung di lingkungannya yang ditunjukkan dengan berbagai partisipasi dalam berbagai bidang kehidupan terutama dalam hal pengawasan dan pengoreksian berbagai kebijakan politik dari negaranya. Tugas Mandiri Setelah membaca uraian di atas tentunya kalian telah memperoleh gambaran mengenai kesadaran politik. Coba kalian tulis dalam beberapa kalimat bagaimana kesadaran politik diri kalian saat ini. Kalian boleh meminta pendapat teman dalam menilai kesadaran politik diri kalian sendiri. Kesadaran politik saya ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. 2. Mekanisme Sosialisasi Budaya Politik

dalampenelitian ini adalah masyarakat dan Kepala Desa Pekuncen Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal serta Sub Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal. Teknik pengumpulan data penelitian dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi data. Makna Kesadaran Politik Apakah kita semua tahu apa makna kesadaran politik itu? Seringkah mendengar istilah tersebut? Budaya politik yang berkembang di masyarakat akan selalu berkaitan dengan kesadaran politik. Pada hakekatnya budaya politik merupakan cerminan dari kesadaran politik suatu masyarakat terhadap sistem politik yang sedang berlaku. Apa sebenarnya kesadaran politik itu? Kesadaran politik atau dalam istilah asing disebut political awwarness. dalam tulisannya yang berjudul Kesadaran Politik 2011 menyatakan bahwa kesadaran politik merupakan proses batin yang menampakan keinsyafan dari setiap warga negara akan pentingnya urusan kenegaraan dalam kehidupan bernegara. Kesadaran politik atau keinsyafan hidup bernegara menjadi penting dalam kehidupan kenegaraan, mengingat begitu kompleks dan beratnya tugas yang dipikul negara dalam hal ini para penyelenggara negara. Kesadaran politik masyarakat tidak hanya diukur dari tingkat partisipasi mereka dalam kegiatan pemilihan umum. Akan tetapi diukur juga dari peran serta mereka dalam mengawasi atau mengoreksi kebijakan dan perilaku pemerintah selama memegang kekuasaan pemerintahan. Setiap masyarakat mempunyai kesadaran politik yang berbeda-beda. Kesadaran politik masyarakat sangat tergantung pada latar belakang pendidikannya. Masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi cenderung mempunyai kesadaran politik yang relatif tinggi. Sebaliknya, kelompok masyarakat yang tingkat pendidikannya rendah, maka kesadaran politiknya pun relatif rendah sehingga memerlukan pembinaan. Nah, bagaimana cara untuk menciptakan kesadaran politik? Kesadaran politik dapat tercipta salah satunya melalui sosialisasi politik political socialization. Apa sebenarnya sosialisasi politik itu? Michael Rush dan Phillip Althoff dalam bukunya yang berjudul Pengantar Sosiologi Politik 200325, mengatakan bahwa sosialisasi politik adalah proses bagaimana memperkenalkan sistem politik pada seseorang dan bagaimana orang tersebut menentukan tanggapan serta reaksireaksinya terhadap gejala-gejala politik. Sementara itu Jack Plano dalam bukunya Kamus Analisa Politik 1994, mengungkapkan sosialisasi politik sebagai suatu proses belajar di mana setiap individu memperoleh orientasi-orientasi berupa keyakinan, perasaan dan komponen-komponen nilai pemerintahan dan kehidupan politik. Dari sudut pandang masyarakat, sosialisasi politik adalah cara memelihara atau mengubah kebudayaan politik. Dengan demikian, dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sosialisasi politik dapat diartikan sebagai proses penanaman nilai-nilai politik yang dilakukan oleh suatu generasi kepada generasi lain melalui berbagai media perantara seperti keluarga, sekolah, partai politik, media massa dan sebagainya supaya tercipta masyarakat yang memiliki kesadaran politik. Apa keterkaitan antara kesadaran politik dengan sosialisasi politik? Perlu diketahui bahwa kesadaran politik pada hakekatnya merupakan keinsyafan setiap individu atau masyarakat akan pentingnya nilai-nilai politik. Nilai-nilai politik tersebut tidak diperoleh seseorang dengan sendirinya melainkan melalui proses sosialisasi politik yang didalamnya terdapat proses pembelajaran mengenai semua hal tentang politik. Dengan kata lain kesadaran politik merupakan hasil dari sosialisasi politik yang dilakukan oleh agen-agen atau lembaga-lembaga sosialisasi politik. Dengan demikian sosialisasi kesadaran politik mengandung makna proses penyadaran seorang individu atau masyarakat untuk memiliki minat dan perhatian terhadap semua kegiatan politik yang berlangsung dalam suatu sistem politik yang berlangsung di lingkungannya yang ditunjukkan dengan berbagai partisipasi dalam berbagai bidang kehidupan terutama dalam hal pengawasan dan pengoreksian berbagai kebijakan politik dari negaranya. Mabdayang muncul dalam benak manusia melalui wahyu Allah adalah mabda yang benar. Karena bersumber dari Al-Khaliq, yaitu Pencipta alam, manusia, dan hidup, yakni Allah SWT. Hal ini bukan refleksi materi dengan otak, dan bukan pula refleksi otak terhadap materi. Yang terjadi adalah pencerapan tentang materi ke otak melalui (perantaraan Dilansirdari Encyclopedia Britannica, pernyataan yang benar mengenai barang tersebut adalah y adalah barang setengah jadi yang perlu diolah lagi untuk memenuhi kebutuhan. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Permintaan yang tidak didukung dengan kemampuan membeli disebut? beserta jawaban Halini berarti aspek-aspek praktis dari sistem politik yang berlaku lebih berpengaruh dalam pembentukan persepsi kesadaran siswa tentang budaya politik yang kurang benar. Pada saat ini rata-rata usia siswa SLTA berkisar 16-18 tahun, adapun kegiatan pilkada di beberapa daerah mencakup pilkada untuk kepala daerah tingkat camat, bupati/walikota
kesadaranpolitik (wa’yu siyasi) haruslah terdiri dari dua unsur. Pertama, kesadaran itu harus¬lah bersifat universal atau mendunia (inter¬nasional). Bukan kesadaran yang bersifat lokal semata. Kedua, kesadaran politik yang dimiliki harus berdasarkan sudut pandang yang khas
3IlM4M.