Contohkearifan lokal yang baik dan berlangsung terus menerus, seperti Hutan Adat Desa. Pada salah satu desa di kecamatan Kampar, yaitu Desa Rumbio, Provinsi Riau, masyarakatnya dibentuk untuk melestarikan hutan secara bersama-sama.
PARBOABOA – Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman budaya dan tradisi dari berbagai daerah yang berbeda-beda. Salah satu aspek yang penting dari keberagaman itu adalah kearifan lokal. Kearifan lokal adalah pengetahuan dan praktik yang telah diwariskan dari generasi ke generasi dan dijaga keberadaannya oleh masyarakat setempat. Praktik ini merupakan bagian integral dari identitas budaya suatu dan daerah dan penting untuk dijaga dan dilestarikan. Meski demikian, adanya perbedaan kepercayaan di setiap daerah, membuat pengetahuan akan hal ini cukup berbeda. Misalnya, di daerah Sumatra Utara yang memiliki populasi dominan suku Batak, contoh kearifan lokal yang paling melekat adalah tari Tor Tor dan kain tradisional, Ulos. Sedangkan untuk contoh kearifan lokal di Jawa Timur yang memang cenderung memiliki populasi suku Jawa, mereka memiliki Batik yang merupakan seni melukis dengan lilin. Seni ini bahkan menjadi satu di antara banyaknya warisan dunia yang dinobatkan oleh UNESCO. Selain kedua contoh di atas, Indonesia masih memiliki banyak praktik kearifan lokal lainnya. Banyaknya contoh dari pandangan ini sejalan dengan keberagaman suku, budaya, dan bangsa yang kita miliki. Lalu, apa-apa saja sebenarnya contoh yang berkembang di tengah masyarakat kita? Untuk mengetahuinya, Parboaboa akan memberi penjelasan dan 32 contoh kearifan lokal di Indonesia. 32 Contoh Kearifan Lokal di Indonesia Beserta Daerah Asalnya 1. Tana ulen Tari 'ulen merupakan salah satu contoh kearifan lokal Foto Tana u’len pada masyarakat Dayak merupakan contoh kearifan lokal yang memiliki kegunaan dalam konservasi lingkungan alam. Tana ulen sendiri merupakan tanah larangan berupa kawasan hutan primer dengan keanekaragaman hayati yang tergolong tinggi, serta dimanfaatkan untuk menjaga kelangsungan hidup masyarakat Dayak. 2. Batik Tulis Batik Tulis merupakan salah satu contoh kearifan lokal Foto Parboaboa/Ester Di Jawa Tengah, salah satu contoh kearifan lokal adalah batik tulis, seni khas Indonesia ini sudah dikenal di seluruh dunia. Beberapa daerah yang dikenal sebagai pusat penghasil batik tulis terbesar adalah Solo, Kudus, Pekalongan, hingga Yogyakarta. Secara umumnya, seni Lukis ini dihasilkan melalui proses yang panjang dan membutuhkan keahlian khusus dalam menggambar dan menerapkan corak pada kain. 3. Wayang Kulit Salah satu contoh kearifan lokal yang memuat unsur keterampilan adalah Wayang Kulit. Seni tradisional khas Jawa Tengah ini dikenal dengan boneka kulit yang diukir dengan tangan, dan digunakan untuk menceritakan kisah-kisah epik, contohnya Mahabrata. Biasanya, pertunjukan seni ini dimainkan oleh seorang dalang yang berperan sebagai narator di suatu pertunjukkan. Selain itu, Wayang kulit juga sering ditampilkan di berbagai acara-acara adat dan upacara keagamaan. 4. Tari Jaipong Tari Jaipong merupakan salah satu contoh kearifan lokal di Jawa Barat. Tarian tradisional ini umumnya dimainkan oleh sekelompok penari perempuan yang mengenakan pakaian tradisional Jawa Barat. Musik pengiring yang digunakan dalam tarian ini menggunakan alat musik tradisional seperti angklung dan kendhang atau gendang. 5. Gamelan Jawa Gamelan merupakan salah satu contoh kearifan lokal Foto Wikipedia Gamelan Jawa merupakan salah satu alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Tengah. Alat musik ini terdiri dari berbagai jenis instrumen seperti gong, kendang, saron, dan slenthem. Gamelan Jawa digunakan dalam berbagai acara seperti upacara adat, pertunjukan seni, dan upacara keagamaan 6. Sate Kambing Sate kambing merupakan salah satu contoh kearifan lokal Foto Parboaboa/Ester Sate kambing adalah kearifan lokal yang mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Makanan khas Jawa Tengah ini terbuat dari daging kambing yang dipotong-potong kecil dan ditusuk dengan bambu atau tusuk sate. Biasanya, sate ini akan disajikan dengan bumbu kacang yang pedas dan disajikan dengan lontong atau nasi. Makanan ini menjadi salah satu makanan favorit di Jawa Tengah, dan sering dihidangkan dalam berbagai acara adat dan upacara keagamaan. 7. Tari Bedhaya Tari Bedhaya adalah satu di antara contoh kearifan lokal yang ada di Indonesia, tepatnya di daerah Jawa. Tarian tradisional ini berasal dari keraton Solo dan dilakukan oleh sekelomok penari perempuan yang mengenakan pakaian tradisonal Jawa dan musik gamelan. 8. Wayang Golek Wayang golek adalah salah satu seni pertunjukan tradisional khas Jawa Barat, yang menggunakan boneka kayu yang diukir dengan tangan. Boneka ini biasanya diikatkan pada batang bambu yang digunakan sebagai penggeraknya. Cerita yang disampaikan dalam pertunjukan wayang golek biasanya berupa kisah-kisah Ramayana atau Mahabharata. 9. Sunda Wiwitan Bisa dibilang, Sunda Wiwitan adalah salah satu contoh kearifan lokal di desa, berupa kepercayaan atau agama asli masyarakat Sunda sebelum masuknya Islam dan Hindu. Keyakinan ini mengajarkan untuk memuja leluhur dan menghormati alam sekitar. Sunda Wiwitan seringkali diiringi oleh ritual-ritual adat seperti seren taun dan upacara ngaruat. 10. Batik Cirebon Tidak jauh beda dengan Batik Tulis, Batik Cirebon merupakan seni kain tradisional yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat. Batik ini menggunakan corak dan warna yang khas, seperti motif megamendung dan truntum. Batik Cirebon dapat dijumpai pada kain panjang, sarung, dan kebaya. 11. Kampung Adat Baduy Kampung Adat Baduy merupakan salah satu contoh kearifan lokal Foto Dinas Pariwisata Provinsi Banten Kampung Adat Baduy adalah salah satu kampung adat yang terletak di daerah Banten Selatan, Jawa Barat. Contoh kearifan lokal di desa ini terkenal dengan adat dan tradisi yang kental, seperti hidup tanpa listrik dan air mengalir. Selain itu, adat dan kepercayaan mereka yang diwariskan secara turun-temurun juga menjadikan Kampung Adat Baduy sebagai destinasi wisata yang menarik. 12. Permainan Tradisional Permainan tradisional merupakan salah satu contoh kearifan lokal di sekolah yang dapat mengembangkan keterampilan sosial dan fisik siswa. Melalui permainan tradisional, siswa dapat belajar tentang keterampilan seperti kerjasama, strategi, dan keterampilan motorik. Selain itu, permainan tradisional juga dapat membantu siswa memahami nilai-nilai lokal dan budaya. 13. Lagu Daerah Lagu daerah merupakan salah satu contoh kearifan lokal Foto Parboaboa/Ester Lagu daerah juga dapat dijadikan sebagai salah satu contoh kearifan lokal di sekolah yang diintegrasikan sejak turun temurun. Melalui lagu daerah, siswa dapat belajar tentang lirik dan musik yang khas dari daerah mereka. Siswa juga dapat mengenal lebih dekat dengan penyanyi dan musisi daerah yang terkenal. 14. Seni Ukir Seni ukir merupakan contoh kearifan lokal yang memuat unsur keterampilan dan sering diintegrasikan di lingkungan sekolah, baik SD, SMP,hingga SMA. Seni ini dapat diajarkan kepada siswa sebagai bentuk pengenalan budaya lokal dan sebagai cara untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan mereka dalam seni. 15. Pertanian Organik Satu diantara contoh kerarifan lokal di desa yang masih terus di jaga kelestariannya adalah pertanian organik. Pertanian organik merupakan sistem pertanian yang menggunakan teknik tradisional dan bahan-bahan organik untuk menghasilkan produk pertanian yang sehat dan berkualitas tinggi. Di desa, banyak petani yang masih menggunakan metode pertanian organik untuk menanam padi, sayuran, buah-buahan, dan tanaman lainnya. 16. Kearifan Lokal dalam Pangan Makanan dan minuman yang dihasilkan di desa juga contoh kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari yang khas. Salah satu contohnya adalah tempe dan tahu yang dihasilkan secara tradisional. Di desa, tempe dan tahu masih dihasilkan dengan cara tradisional menggunakan bahan-bahan alami yang berkualitas tinggi. 17. Kerajinan Tenun Kerajinan tenun merupakan salah satu contoh kearifan lokal Foto Wikipedia Selanjutnya, contoh kearifan lokal yang memuat unsur keterampilan lokal adalah kerajinan tenun. Tenun adalah salah satu keterampilan lokal yang sudah ada sejak lama dan masih dipertahankan hingga sekarang. Ini biasanya dilakukan oleh perempuan dan menjadi salah satu sumber penghasilan di daerah pedesaan. Tenun membutuhkan keterampilan dan kesabaran dalam menghasilkan kain yang indah dan bermotif. Beberapa daerah di Indonesia yang terkenal dengan kerajinan tenunnya adalah Nusa Tenggara Timur, Sumatra Utara, dan Bali. 18. Tri Hita Karana Di Bali, salah satu contoh kearifan lokal adalah Tri Hita Karana, seni yang mengajarkan tentang keseimbangan hidup antara manusia dengan alam, manusia dengan manusia, serta manusia dengan Tuhan. Konsep yang cukup melekat di Pulau Dewata ini tercermin dalam tata cara beribadah, adat istiadat, dan nilai-nilai kehidupan masyarakat Bali yang menghargai alam dan makhluk hidup di dalamnya. 19. Subak Subak adalah sistem irigasi tradisional yang ditemukan di Bali sejak abad ke-9. Sistem ini digunakan untuk mengatur pengairan sawah di Bali, yang merupakan sumber utama penghasilan masyarakat Bali. Subak juga mengajarkan tentang pentingnya kerjasama dalam mengelola sumber daya alam yang terbatas. 20. Nyepi Jika berbicara mengenai contoh kearifan lokal di Bali, Nyepi sudah menjadi jawaban yang paling umum. Nyepi merupakan salah satu hari raya keagamaan yang dirayakan di Bali setiap tahunnya. Menjelang Nyepi, masyarakat Hindu Bali akan mengarak Ogoh-ogoh untuk dibakar. Setelah itu, pada perayaan Nyepi seluruh kegiatan di Bali dihentikan selama 24 jam sebagai bentuk penghormatan terhadap Tuhan dan sebagai upaya menjaga keharmonisan antara manusia dengan alam. Hal ini juga merupakan contoh kearifan lokal yang mengajarkan tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara kegiatan manusia dengan lingkungan. 21. Rerajahan Rerajahan adalah seni membuat tato khas Bali yang memiliki makna spiritual dan melindungi pemiliknya dari berbagai macam bahaya. Rerajahan dibuat dengan menggunakan bambu atau jarum yang telah disterilkan, serta tinta yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti getah pohon atau arang kayu. Rerajahan juga merupakan contoh kearifan lokal di Indonesia yang mengajarkan tentang nilai-nilai spiritual dan menghargai kekuatan alam. 22. Kecak Kecak adalah tarian tradisional yang berasal dari Bali. Tarian ini menggabungkan gerakan tari dengan nyanyian yang dilakukan oleh sekelompok pria yang duduk melingkar dan mengenakan pakaian khas Bali. Tarian ini juga mengajarkan tentang pentingnya menjaga keharmonisan antara manusia dengan alam dan masyarakat Bali yang heterogen. 23. Kerajinan Anyaman Anyaman adalah keterampilan yang membutuhkan keahlian dalam mengolah bahan-bahan seperti bambu, rotan, dan pandan menjadi produk kerajinan seperti tikar, tas, dan keranjang. Keterampilan ini biasanya dilakukan oleh perempuan di pedesaan dan dapat menjadi sumber penghasilan tambahan. Beberapa daerah di Indonesia yang terkenal dengan kerajinan anyamannya adalah Kalimantan, Sulawesi, dan Bali. 24. Keterampilan Perikanan Perikanan adalah sumber penghasilan penting di daerah pesisir. Keterampilan lokal dalam perikanan meliputi teknik penangkapan ikan, pengolahan ikan, dan pembuatan alat tangkap ikan. Selain itu, keterampilan lokal juga meliputi pengetahuan tentang musim dan kondisi laut yang dapat mempengaruhi hasil tangkapan. Beberapa daerah di Indonesia yang terkenal dengan keterampilan perikanannya adalah Sulawesi, Maluku, dan Papua. 25. Ulos Ulos merupakan salah satu contoh kearifan lokal Foto Parboaboa/Ester Contoh kearifan lokal di Sumatra Utara yang paling melekat di masyarakat luas adalah Ulos. Kain tenun tradisional suku Batak ini diproduksi secara manual. Ulos memiliki nilai simbolis yang tinggi bagi masyarakat Batak, karena dianggap sebagai simbol keberhasilan, kekayaan, dan kesuksesan. Ulos juga digunakan sebagai hadiah pada acara-acara penting seperti pernikahan, kematian, dan upacara adat. 26. Makanan Tradisional Sumatra Utara memiliki berbagai jenis makanan tradisional yang lezat dan unik, seperti saksang, babi panggang, naniura, dan arsik. Makanan tradisional Sumatra Utara memiliki cita rasa yang kuat dan kaya akan rempah-rempah, karena daerah ini kaya akan bahan-bahan alami seperti cabe, bawang, dan rempah-rempah lainnya. 27. Tari Tortor Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Tortor adalah salah satu contoh kearifan lokal suku Batak yang digunakan pada acara-acara penting seperti pernikahan, pemakaman, dan upacara adat. Tarian ini diiringi oleh alat musik tradisional seperti gondang, taganing, dan alat musik lainnya. Tortor memiliki makna yang mendalam, karena melambangkan kebersamaan dan persatuan antar masyarakat Batak. 28. Rumah Adat Rumah adat suku Batak, juga dikenal sebagai rumah Bolon, adalah bangunan tradisional yang dibangun dengan menggunakan kayu dan batu. Rumah adat ini memiliki atap yang tinggi, yang melambangkan kekuasaan dan kebesaran. Rumah adat suku Batak digunakan sebagai tempat tinggal, tempat berkumpul, dan tempat upacara adat. 29. Upacara Adat Suku Batak Sumatra Utara memiliki berbagai macam upacara adat, seperti Martumpol, Sipitu Cawan, dan Marhusip. Upacara adat ini memiliki makna yang mendalam, seperti untuk mempererat tali persaudaraan, untuk menghormati leluhur, dan untuk memohon keberkahan. Upacara adat ini diiringi oleh alat musik tradisional dan tarian tradisional, seperti tari tortor. 30. Randai Randai adalah seni pertunjukan tradisional dari suku Minangkabau yang menggabungkan unsur tari, musik, dan drama. Contoh kearifan lokal di Sumatra Barat ini biasanya dipentaskan pada acara-acara adat seperti pernikahan, khitanan, dan upacara kematian. Pertunjukan randai menggambarkan cerita-cerita tentang kehidupan sehari-hari dan nilai-nilai moral. 31. Rumah Gadang Rumah Gadang adalah rumah adat yang berasal dari suku Minangkabau. Rumah adat ini memiliki ciri khas atap yang melengkung ke atas dan dihiasi dengan ornamen-ornamen tradisional. Rumah Gadang digunakan sebagai tempat tinggal, tempat berkumpul, dan tempat upacara adat. 32. Saluang Saluang adalah alat musik tradisional dari suku Minangkabau yang terbuat dari bambu. Saluang biasanya dimainkan dalam pertunjukan Randai dan digunakan untuk mengiringi tarian. Saluang memiliki nada yang unik dan merdu sehingga sering digunakan dalam berbagai acara adat di Sumatra Barat. Kearifan lokal merupakan harta yang tak ternilai bagi suatu daerah dan bangsa. Melalui 32 contoh di atas, kita dapat mengetahui kemudian menjaga dan mewariskannya dari generasi ke generasi.
Tetapiyang pasti, dalam penentuan karakteristik kearifan lokal bisanya meliputi meliputi pengetahuan, rumah adat, baju adat, alat musik tradisional, artefak (peninggalan khas), ide, pola pikir, norma sosial, norma kesusilaan, dan nilai luhur suatu wilayah tersebut. Kearifan Lokal
Pahamifren, seperti yang kamu tahu, negeri Indonesia tercinta ini sangat menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi. Nilai-nilai budaya luhur yang ada di negeri kita ini termasuk salah satu bentuk kearifan lokal di Indonesia, lho. Kearifan lokal di Indonesia mengandung banyak nilai yang patut kita teladani, Pahamifren. Contohnya, kecintaan terhadap tanah air, mengutamakan kebersamaan, saling menghormati hingga tolong-menolong. Hal ini terbukti, di masa pandemi seperti sekarang, walaupun pergerakan kita dibatasi, masih ada saja gerakan sosial atau tindakan untuk saling menolong satu sama lain di Indonesia. Nah sebelum lebih jauh, di antara kamu ada yang tahu nggak, apa sih pengertian kearifan lokal itu sendiri? Biar kamu semakin paham, pada Materi Sosiologi Kelas 12 ini, Mipi mau mengajak kamu membahas tentang Kearifan Lokal di Indonesia dan mari kita bahas materi Sosiologi kelas 12 tentang Kearifan Lokal di Indonesia dan Pemberdayaan Komunitas. Simak artikel ini sampai selesai ya! Pengertian Kearifan Lokal di Indonesia Berdasarkan literatur yang berkembang, kearifan lokal berasal dari dua kata, yaitu kearifan wisdom dan lokal local. Local artinya setempat, sementara wisdom artinya bijaksana. Jadi, kearifan lokal dapat dikatakan sebagai gagasan atau pandangan yang bersumber dari sebuah tempat, yang di dalamnya terdapat sifat bijaksana atau nilai-nilai baik yang tertanam, diyakini, dan dianut oleh suatu masyarakat secara turun-temurun. Penjelasan singkatnya, kearifan lokal di Indonesia merupakan suatu hal atau tindakan yang dianggap baik oleh masyarakat setempat. Makna kearifan lokal bisa terbentuk dan tercermin dari etika dan nilai-nilai luhur yang diyakini. Nilai yang tertanam dalam kearifan lokal bisa menjadi modal utama dalam membangun masyarakat tanpa merusak atau mengubah tatanan sosial yang berkaitan dengan lingkungan alam sekitar. Kearifan lokal bisa dikatakan sebagai budaya unggul dari masyarakat setempat, karena nilai-nilai yang dipegang masih berhubungan erat dengan kondisi geografis dan lingkungan alam sekitar. Uniknya, meskipun dari bernilai lokal, nilai yang diyakini bersifat universal. Artinya, nilai tersebut bisa mengatur seluruh aspek dalam kehidupan masyarakat. Ciri-ciri Kearifan Lokal di Indonesia Adapun ciri-ciri kearifan lokal yang perlu kamu ketahui adalah sebagai berikut Menjadi benteng yang menjaga eksistensi kebudayaan asli dari pengaruh perkembangan zaman maupun terpaan budaya mengakomodasi unsur-unsur budaya luar. Artinya, kearifan lokal mampu memilih mana budaya luar yang cocok dan masih sesuai dengan budaya asli. Ciri ini menunjukkan bahwa kearifan lokal tidak selalu bersifat tradisional, tapi juga adaptif terhadap perkembangan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli. Kearifan lokal mampu menyatukan budaya luar dan budaya asli dalam komunitas masyarakat sehingga berpotensi menciptakan kebudayaan lokal sebagai alat kontrol sosial, berarti kearifan lokal menjadi alat yang mampu menjaga agar masyarakat memiliki tanggung jawab atas keberlangsungan hidupnya dan agar hubungan sosial di masyarakat tidak arah perkembangan budaya. Artinya, kearifan lokal mampu menjadi alat untuk Menjadi benteng pertahanan masyarakat dari terpaan budaya luar. Artinya, kearifan lokal mengarahkan masyarakat agar tetap berperilaku sesuai budayanya. Fungsi Kearifan Lokal Secara mendasar kearifan lokal bersifat dinamis, yaitu bisa menyesuaikan dengan perubahan zaman. Jadi, meskipun kehidupan masyarakat telah masuk era modernisasi, nilai-nilai kearifan lokal tetap ada karena menyimpan nilai-nilai yang sudah mengakar di masyarakat luas. Dalam perkembanganya, kearifan lokal secara terus menerus menjadi pedoman dalam kehidupan agar masyarakat dapat bertahan hidup dengan aman, nyaman dan sejahtera. Hal tersebut dilakukan atas dasar fungsi-fungsi kearifan lokal berikut ini Sebagai pengembangan sumber daya manusia, misalnya berkaitan dengan upacara daur hidup, konsep Kanda Pat kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya upacara Saraswati, kepercayaan dan pemujaan pada Pura petuah, kepercayaan, sastra, dan integrasi komunitas atau kerabat serta upacara daur makna etika dan moral, misalnya dalam upacara ngaben dan penyucian roh makna politik, misalnya dalam upacara adat nangluk merana di Bali. Dari fungsi di atas, kamu bisa tahu bahwa pelestarian kearifan lokal sangat penting untuk dilakukan agar masyarakat dapat beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya secara aman, damai dan sejahtera. Fungsi kearifan lokal tersebut juga menjaga masyarakat agar terhindar dari pengaruh negatif perkembangan zaman maupun budaya luar, Pahamifren. Contoh Kearifan Lokal di Indonesia Kearifan lokal sangat banyak dijumpai di Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang masih kental adat-istiadatnya. Biasanya, daerah-daerah tersebut masih melestarikan kuat nilai-nilai para leluhur. Contoh-contoh kearifan lokal di Indonesia yang bisa kamu temukan, di antaranya Hutan Larangan adat di Riau Kearifan lokal ini berlaku di daerah Riau. Tujuannya, agar masyarakat sekitar bersama-sama melestarikan hutan di daerah tersebut dengan melarang menebang hutan secara liar atau sembarangan. Awig-Awig di Lombok Barat dan Bali Awig-Awig merupakan kearifan lokal yang melekat dan menjadi pedoman dalam berperilaku, terutama dalam hal berinteraksi dan mengolah sumber daya alam di lingkungan sekitar Lombok Barat dan Bali. Di Bali misalnya, Awig-Awig bahkan dianggap sakral dan memiliki pengaruh yang lebih kuat dibandingkan hukum yang berlaku. Contoh penerapan Awig-Awig di Bali terlihat dari sikap masyarakat terhadap seseorang yang melanggar aturan lokal, misalnya melakukan pencurian, penipuan, pemanfaatan sumber daya alam, bahkan hingga penyalahgunaan narkoba. Orang yang kedapatan melanggar, akan diberikan sanksi berupa Mengaksama minta maaf, Dedosaan denda uang, Kerampang disita harta bendanya, Kasepekang dikucilkan atau tidak diajak bersosialisasi dalam kurun waktu tertentu, Kaselong pengusiran dari desanya, Upacara Prayascita ritual pembersihan desa secara spiritual. Cingcowong di Jawa Barat Cingcowong merupakan upacara adat suku Sunda yang bertujuan meminta hujan dan berlangsung secara turun temurun sebagai wujud pelestarian budaya. Hingga saat ini, ritual Cingcowong masih sering dilakukan oleh masyarakat di Jawa Barat. Bebie Bebie merupakan contoh kearifan lokal yang berkembang di wilayah Muara Enim, Sumatera Selatan. Kearifan lokal ini berupa kegiatan menanam dan memanen padi secara bersama-sama dengan tujuan agar panen cepat selesai. Hukum Sasi di Maluku Sasi adalah suatu adat istiadat yang menjadi suatu pedoman bagi masyarakat Maluku dalam mengelola lingkungan untuk mengoptimalkan pemanfaatan dari sumber daya alam. Upaya Pemberdayaan Komunitas Kearifan lokal di Indonesia biasanya terbentuk dan berkembang pada suatu komunitas masyarakat. Jadi, selain mengetahui materi kearifan lokal, kamu pun harus paham mengenai upaya pemberdayaan komunitas di Indonesia. Tujuannya, agar kamu lebih tahu seberapa besar kearifan lokal diperlukan pada perkembangan komunitas masyarakat, Pahamifren. Komunitas di sii bisa diartikan sebagai sekelompok masyarakat yang terkait dalam suatu identitas yang sama. Komunitas biasanya memegang teguh kearifan lokal sebagai pedoman hidup untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari. Contoh komunitas yang ada di Indonesia, seperti komunitas suku Baduy, komunitas masyarakat Kampung Naga, komunitas suku Kajang, dan lain-lain. Sementara itu, pemberdayaan komunitas diartikan sebagai proses pembangunan di mana masyarakat mulai berinisiatif untuk melakukan kegiatan sosial guna memperbaiki situasi dan kondisi dari komunitas itu sendiri. Adanya pemberdayaan ini mampu memunculkan potensi masing-masing individu pada komunitas tersebut. Potensi itu bisa berupa kreativitas atau kemampuan lain yang menunjang kesejahteraan hidup mereka. Dalam pemberdayaan komunitas, kearifan lokal tentu sangat diperlukan karena memiliki peran strategis dalam perkembangan budaya dan peradaban suatu masyarakat. Nilai-nilai kearifan lokal yang dianut akan menjadi ciri khas komunitas sehingga individu dalam komunitas tersebut bisa mengembangkan potensi diri sesuai dengan akar dan karakteristik komunitasnya. Kearifan lokal juga berperan untuk mengantisipasi ancaman dan hambatan dari luar yang bisa mengubah tatanan nilai yang dianut oleh suatu komunitas. Jadi, kearifan lokal ini sangat berperan dalam upaya pemberdayaan komunitas ya, Pahamifren. Upaya pemberdayaan komunitas tidak hanya sekadar mengandalkan peran kearifan lokal saja. Ada upaya-upaya lain yang diperlukan untuk memaksimalkan pemberdayaan komunitas, antara lain Membangun kembali struktur dari lembaga yang memberikan akses kesetaraan terhadap sumber daya pelayanan dan partisipasi membangun sistem pemerintahan yang efektif dan efisien untuk menguatkan kesadaran masyarakat tentang isu pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan kualitas hidup tiap anggota komunitas. Upaya Pemberdayaan Masyarakat Kalau pembahasan sebelumnya lebih berfokus pada komunitas, kali ini pemberdayaannya mencakup skala yang lebih luas, yaitu masyarakat. Upaya pemberdayaan masyarakat mengutamakan proses pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya yang bisa dilakukan yaitu mengembangkan potensi keahlian di masyarakat setempat menjadi lebih berkualitas dan berdaya saing global. Contohnya, pada beberapa lokasi atau daerah yang masyarakatnya sudah memiliki keahlian, maka keahlian tersebut dapat dikembangkan sebagai sumber penghasilan mereka. Di daerah Pekalongan, masyarakatnya memiliki potensi keahlian dalam membuat batik, maka keahlian tersebut dapat dikembangkan menjadi kerajinan yang bernilai jual. Pemerintah bisa memberikan pelatihan, seperti menjahit dan melukis batik, agar mereka mampu membuat produk batik yang berkualitas. Tidak hanya mengembangkan keahlian di bidang batik, mereka juga perlu diberikan pengetahuan untuk memasarkan produk batik tersebut sehingga dapat bersaing dengan pasar global. Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Pada upadaya pemberdayaan masyarakat Indonesia sendiri, pemerintah sebenarnya sudah membuat program bernama Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM. Program ini memberikan bantuan dan pembekalan berbagai pelatihan kepada masyarakat agar mereka lebih produktif dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. PNPMÂ menjadi satu di antara wujud tindakan pemerintah dalam upaya melestarikan Millenium Development Goals yang ditandatangani oleh Indonesia bersama 189 negara lain pada Deklarasi PBB tentang upaya, sasaran, dan target pemberdayaan pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan. Mudah-mudahan, program ini bisa mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan menurunkan tingkat kemiskinan di Indonesia, ya. Sampai di sini, kamu sudah paham mengenai kearifan lokal di Indonesia kan? Semoga materi Sosiologi kelas 12 ini bisa menjadi referensi belajar kamu, ya. Buat kamu yang ingin mendapatkan akses materi pelajaran lainnya, kamu bisa mengunduh aplikasi belajar online Pahamify. Ada ratusan materi belajar berkonsep gamifikasi dari Pahamify yang bisa membuat proses belajar semakin seru dan tidak membosankan. Khusus buat kamu yang lagi ngambis masuk PTN favorit, kamu bisa mencoba latihan soal UTBK melalui fitur Try Out Online Pahamify. Tunggu apalagi? Download Pahamify sekarang juga dan gunakan seluruh fiturnya sebagai Teman persiapan UTBK terbaik. Penulis Alya Rizkia Zahra Pahami Artikel Lainnya
Jadidapat dikatakan, kearifan lokal disetiap daerah berbeda-beda tergantung lingkungan dan kebutuhan hidup. Contoh Kearifan Lokal Hutan Larangan Adat ( Desa Rumbio Kec. Kampar Prov. Riau )
Jakarta - Kearifan lokal adalah pandangan hidup, pengetahuan, dan berbagai strategi kehidupan berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal. Apa fungsi kearifan lokal?Sebelum itu mari pahami sebutan kearifan lokal lainnya. Konsep kearifan lokal juga dikenal dengan kearifan tradisional atau sistem pengetahuan lokal indigenous knowledge system. Artinya pengetahuan yang khas milik suatu masyarakat atau budaya tertentu yang telah berkembang lama sebagai hasil dari proses hubungan timbal balik antara manusia dengan modul Sosiologi SMA Kelompok Kompetensi I oleh Kemdikbud, kearifan lokal berfungsi sebagai pengetahuan untuk menjawab berbagai masalah dalam memenuhi kebutuhan lokal memiliki beragam ciri yang membedakannya dengan pengetahuan lain. Dalam buku Pemimpin Perubahan Lintas Budaya oleh Wustari Mangundjaja, ciri-ciri kearifan lokal yaituMampu bertahan terhadap budaya luarMampu mengakomodasi budaya luarMampu mengintegrasikan budaya luar dengan budaya asliMampu memberi arah pada perkembangan budayaMampu mengendalikanContoh Kearifan LokalKearifan lokal tersebar di sekeliling kita. Dalam prakteknya, banyak kearifan lokal yang berkaitan dengan pemanfaatan alam, antara lain1. Te Aro Neweak Lako Papua Masyarakat Papua memiliki kepercayaan te aro neweak lako alam adalah aku. Tanah dianggap sebagai bagian hidup manusia. Jadi pemanfaatan sumber daya alam harus Celako Kumali Bengkulu Masyarakat Serawai, Bengkulu memiliki keyakinan celako kumali yang berarti kelestarian lingkungan terwujud dari kuatnya keyakinan tata nilai dalam berladang dan tradisi Tana' Ulen Dayak Masyarakat Dayak Kenyah, Kalimantan Timur terdapat tradisi tana' ulen. Kawasan hutan dikuasai dan menjadi milik masyarakat Awig-awig Bali dan Lombok Masyarakat Bali dan Lombok mempunyai kearifan lingkungan awig-awig. Awig-awig adalah patokan tingkah laku yang dibuat masyarakat berdasarkan rasa keadilan dan kepatutan masyarakat Pikukuh Baduy Masyarakat Baduy mempunyai kearifan lokal tentang mitigasi bencana dalam bentuk pikukuh ketentuan adat pokok yang mengajarkan antara lain gunung teu meunang dilebur, lebak teu meunang dirusak gunung tidak boleh dihancurkan, sumber air tidak boleh pengertian, ciri, dan contoh kearifan lokal. Adakah kearifan lokal di daerahmu, detikers? Simak Video "Mengenal ADHD Gejala hingga Penyebabnya" [GambasVideo 20detik] nir/nwy
  • Νθξ е
  • Уյ актևбևμω
  • Аኑ ሬищувсо փուпр
    • Дፒ ጷէзէψиցι օդеሱ аηыտед
    • Окуբеլиз еξաшክ աሜօճицωդ

Kearifanlokal bisa berupa nilai, keyakinan, kebiasaan, pengetahuan, dan keterampilan dalam hal pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya alam. Contoh kearifan lokal berupa keterampilan lokal adal sebagai berikut. Masyarakat suku Badui masih memiliki keterampilan menenun menggunakan alat tradisional

Contoh Kearifan Lokal – Dalam tradisi Jawa, gadis yang hendak menikah diharuskan untuk dipingit, di mana gadis tersebut tidak diperbolehkan untuk keluar rumah. Hal tersebut diterapkan agar calon mempelai wanita terhindar dari segala macam marabahaya dan kejahatan yang dapat menggagalkan acara pernikahan. Di Papua, masyarakat setempat meyakini ajaran Te Aro Neweak Lako atau aku adalah alam. Ajaran tersebut membuat banyak masyarakat setempat menghormati alam dan menjaga kelestariannya dengan baik sebagaimana mereka menjaga diri sendiri. Dua hal tersebut adalah contoh kearifan lokal yang dapat kita temukan di Indonesia. Lantas apa saja contoh kearifan lokal domestik dan internasional? Dalam kesempatan kali ini, kita akan mengulas contoh kearifan lokal yang perlu kita kenali. Pengertian Kearifan LokalContoh Kearifan Lokal1. Selametan2. Awig-Awig3. Ulap Doyo4. Mappalette Bola5. Cingcowong6. Te Aro Naweak Lako7. Lompat Batu Nias8. Membungkukkan Badan9. Bau NyaleKesimpulan Pengertian Kearifan Lokal Kearifan lokal atau local wisdom tidak dapat kita hindari di manapun kita tinggal. Hanya saja, setiap daerah memiliki kearifan lokal yang berbeda. Zaman dahulu, leluhur kita memegang erat dan memberikan penghormatan yang tinggi terhadap kearifan lokal tersebut. Namun di zaman ini, kearifan lokal perlahan mulai banyak dilupakan oleh generasi muda. Berbicara definisi, kita akan menemukan banyak versi pembahasan mengenai objek yang sedang didefinisikan. Tidak kecuali pembahasan kita kali ini, yaitu kearifan lokal. Dalam buku Kearifan Lokal Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Lisan, Robert Sibarani mendefinisikan kearifan lokal sebagai kebijaksanaan atau pengetahuan suatu masyarakat tertentu yang berasal dari nilai-nilai luhur tradisi masyarakat setempat yang telah berlangsung secara turun-menurun. Sedangkan menurut UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup , kearifan didefinisikan sebagai nilai-nilai luhur yang berlaku di sebuah tata hidup masyarakat tertentu dengan tujuan melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari. Secara umum, kearifan lokal dapat diartikan nilai yang diterapkan sebagai budaya lokal, diwujudkan dalam bentuk sikap, pandangan, hukum, yang diajarkan oleh leluhur, sehingga membentuk sistem pengetahuan lokal dan dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Pada poin ini, kita akan mengulas kearifan lokal yang dapat kita temui, baik di tanah air maupun di negara lain. Dengan mengetahui kearifan lokal yang diterapkan oleh lingkungan dan masyarakat setempat, maka diharapkan kita dapat memberikan rasa hormat terhadap budaya dan nilai yang dijunjung oleh masyarakat yang mendiami wilayah tersebut. Baiklah Grameds, kita nggak perlu berlama-lama ya. Langsung saja kita ulas bersama 1. Selametan Dalam tradisi Jawa, terdapat sebuah kearifan lokal yang dinamakan selametan. Acara ini secara tradisional dilaksanakan dengan menggelar doa bersama yang dipanjatkan oleh banyak orang dengan bentuk melingkar. Di tengahnya, terdapat makanan dalam bentuk tumpeng atau bentuk lainnya dilengkapi dengan lauk pauk. Doa tersebut ditujukan agar sang empunya hajat mendapatkan keselamatan. Setelah doa bersama, makanan yang telah disediakan dimakan bersama. Kemudian sisanya dibagikan kepada yang hadir dan tetangga sekitar. Tujuan dilakukannya selametan ini agar orang yang menyelenggarakannya dilimpahi keselamatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Selametan dapat dipahami sebagai ritual untuk menegaskan bahwa kita berada dalam kondisi yang selamat atau dicita-citakan. Selamet dalam bahasa Jawa artinya keadaannya sudah pas. Dengan demikian, sang empu selametan bersyukur atas keadaan saat ini. Pada awalnya, budaya ini diyakini diturunkan sejak zaman kepercayaan animisme dan dinamisme, kemudian disesuaikan dengan ajaran Hindu-Budha di zamannya, dan saat ini doa-doa tersebut sering kali diisi dengan permohonan kepada Allah dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW. 2. Awig-Awig Sebagaimana sebuah negara, setiap daerah yang berada di dalam negara juga memiliki aturan kehidupan masyarakat yang dituangkan dalam bentuk undang-undang atau hukum dasar. Daerah tersebut memiliki anggaran dasar rumah tangga yang menjadi pedoman untuk menjalankan peran dan fungsi organisasi desa. Di Desa Pakraman, Bali dan Lombok Barat Nusa Tenggara Barat NTB, berlaku undang-undang daerah yang disebut dengan Awig-awig. Awig-awig berasal dari kata “wig” yang berarti rusak. Sedangkan “awig” berarti tidak rusak atau baik. Dengan demikian, secara bahasa, Awig-awig dapat diartikan sebagai menjadikan sesuatu menjadi baik. Secara istilah, Awig-awig merupakan sebuah ketentuan yang mengatur tata krama dan kehidupan masyarakat agar tercapai tata kehidupan yang ajeg di dalam kehidupan bermasyarakat. Awig-awig di Bali dan Lombok Barat ini lebih menjadi pedoman bagaimana bertindak dan bersikap bagi masyarakat setempat. Terlebih dalam berinteraksi dengan lingkungan setempat dan mengolah sumber daya alam yang ada. Awig-awig memberikan arahan agar masyarakat setempat tidak merusak lingkungan, menjaga kelestariannya, dan ekosistem alamnya tetap seimbang. 3. Ulap Doyo Contoh kearifan lokal berikutnya datang dari Pulau Kalimantan. Penduduk asli Pulau Kalimantan, Suku Dayak, memiliki kearifan lokal berbentuk fisik yang dinamakan dengan Ulap Doyo. Pulau Borneo ini memang dikenal dengan keragaman tekstilnya yang berkualitas. Ulap Doyo merupakan jenis tenun ikat yang dibuat dari bahan baku serat daun doyo curliglia latifolia. Daun ini merupakan tanaman sejenis daun pandan. Hanya saja, daun Doyo memiliki serat yang kuat. Tumbuhan ini secara liar tumbuh di pedalaman Kalimantan, salah satunya di daerah Tanjung Isuy, Jempang, Kutai Barat. Kain tenun Ulap Doyo diprediksi telah ada sejak berabad-abad silam. Bahkan bisa juga kearifan lokal satu ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Hindu Kutai. Dugaan tersebut tidak berdasarkan prasangka belaka, namun juga didasarkan pada adanya temuan antropologi yang menyebutkan adanya korelasi antara strata sosial dengan motif pada tenun Ulap Doyo yang dipakai masyarakat di zaman tersebut. Motif yang sering ditemukan pada kain tenun Ulap Doyo merupakan gambar flora dan fauna yang berada di sekitar Sungai Mahakam. Motif lainnya yang biasa muncul bertema peperangan antara naga dan manusia. Sebagaimana penjelasan pada paragraf sebelumnya, motif kain tenun ini dapat merepresentasikan kelas sosial siapa saja yang mengenakannya. Proses pembuatan Ulap Doyo melalui proses yang unik, pasalnya wanita Dayak menguasai teknik pembuatannya sejak usia belasan tahun secara spontan. Ya, mereka menguasainya tanpa proses latihan. Mereka hanya mengamati wanita lain yang sudah berpengalaman ketika menenun Ulap Doyo. 4. Mappalette Bola Jika kalian akan pindah rumah, kalian tentu disibukkan dengan mengemasi barang yang akan dibawa dari rumah lama menuju rumah baru. Bukan begitu, Grameds? Namun hal tersebut tidak berlaku untuk masyarakat Suku Bugis, Sulawesi Selatan. Masyarakat Bugis tidak perlu khawatir jika ingin pindah rumah. Karena masyarakat sekitar akan membantu tetangganya yang pindah rumah dengan cara menggotong rumah secara bersama-sama. Jumlah orang yang mengangkut rumah bisa mencapai puluhan hingga ratusan laki-laki. Mereka melakukan itu semua dengan suka cita karena hal demikian telah menjadi kearifan lokal di sana. Tradisi ini biasa dilakukan jika ada salah seorang dari anggota suku tersebut ingin pindah rumah atau menjual rumahnya namun tidak dengan tanahnya. Bagaimana bisa rumah dipindah dari tanah? Rumah yang dipindahkan bukan rumah pada umumnya, namun rumah adat panggung dari yang menjadi rumah adat masyarakat Sulawesi. Metode pemindahan rumah dilakukan dengan dua cara. Pertama, bagian bawah rumah akan dipasangi roda lalu rumah tersebut didorong ke tempat tujuan. Cara pertama ini digunakan apabila lokasi baru cukup dekat dengan lokasi lama. Kedua, rumah diangkat secara bersama-sama apabila lokasi baru cukup jauh dari lokasi lama. 5. Cingcowong Kearifan lokal berikutnya adalah Cingcowong. Budaya ini merupakan sebuah ritual yang terkadang dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Keberadaannya memiliki hubungan yang erat antara kebutuhan manusia dan ketergantungannya terhadap alam, yaitu kebutuhan akan air. Ritual ini dilakukan untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar menurunkan hujan ketika terjadi musim kemarau panjang. Cingcowong berasal dari kata cing dan cowong. Dalam kamus Bahasa Indonesia-Sunda, terdapat arti yang sama untuk kata “cik” yaitu coba. Sementara kata cowong berarti biasa berbicara keras. Secara Bahasa, Cingcowong dapat diartikan dengan “mencoba berbicara keras”. Versi lainnya, Cingcowong memiliki arti “coba terka siapa orang ini”. Ritual Cingcowong dilakukan dengan menggunakan boneka sebagai medianya. Boneka ini bagian kepalanya terbuat dari batok kelapa dan badannya dari bubu ikan. Boneka ini berfungsi untuk menghubungkan antara manusia dengan alam ghaib. Ritual ini dipimpin oleh seseorang yang dipanggil Punduh. Seorang punduh adalah orang yang dianggap memiliki keahlian khusus dalam bidang spiritual atau kepercayaan setempat. Kemampuan tersebut ia peroleh karena inisiatif sendiri sehingga dipercaya memiliki keahlian untuk menghubungkan manusia dengan makhluk atau kekuatan supranatural. Demi kelancaran ritual, punduh dibantu oleh seorang lainnya yang bertugas memegang boneka Cingcowong. Pada saat ritual diperlukan alat music yang disebut buyung dan bokor. Tidak lupa ada beberapa sinden yang menyenandungkan lagu-lagu untuk mengiringi Cingcowong menari. 6. Te Aro Naweak Lako Kearifan lokal yang berasal dari tanah Papua ini merupakan tradisi yang diajarkan oleh leluhur mereka untuk mencintai alam. Suku Amungme yang hidup di daerah Tembagapura, menganggap tanah sebagai ibu yang memberi makan, mendidik, memelihara, serta membesarkan bayi hingga lanjut usia sampai tiada. Bumi diciptakan dengan beragam kelengkapan yang ada di dalamnya. Para leluhur Papua mengajarkan generasi penerusnya untuk mengolah sumber daya alam Papua dengan bijaksana. Mereka mengajarkan agar manusia mencintai alam sebagaimana mereka mencintai diri sendiri. Mereka menganggap diri mereka adalah bagian dari alam. 7. Lompat Batu Nias Grameds, pernah melihat uang kertas seribu rupiah yang diterbitkan pada tahun 1992? Pada salah satu sisi uang tersebut, kalian akan menemukan gambar seorang pemuda laki-laki melompati Batu Nias. Gambar tersebut diambil dari kearifan lokal yang berlaku di Pulau Nias, Sumatera Utara. Tradisi yang menjadi kearifan lokal ini disebut Fahombo. Budaya ini telah berlangsung lama dan diperuntuk untuk laki-laki saja. Agar dianggap sebagai laki-laki yang matang dan dewasa secara fisik, pemuda Nias harus melompati tumpukan batu setinggi dua meter dan selebar 40 cm. Jika ditarik ke belakang, tradisi ini dulunya merupakan syarat yang harus dipenuhi seorang laki-laki jika ingin ikut berperang melawan musuh. Dulu, dikisahkan di pulau tersebut seringkali terjadi perang antar wilayah. Setiap wilayah dipagari dengan bambu setinggi dua meter atau lebih sebagai pembatas wilayah. Pemuda yang dapat melompati pagar bambu tersebut diperbolehkan untuk ikut berperang. 8. Membungkukkan Badan Kearifan lokal membungkukkan badan dapat kita temui di beberapa negara. Salah satunya di negara kita, Indonesia. Kemudian ada Jepang dan Korea Selatan yang membudayakannya. Namun demikian, cara dan arti sikap tersebut memiliki arti yang berbeda antara masing-masing negara. Di Indonesia, contohnya. Kearifan lokal ini cukup familiar dalam budaya Jawa seperti Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Kearifan lokal di wilayah-wilayah tersebut disebut dengan mlaku mbungkuk, maksudnya berjalan dengan gestur tubuh sedikit membungkuk ketika berjalan lewat di depan orang yang lebih tua. Sikap dan perilaku tersebut sudah ada sejak zaman dulu. Maksud dari mlaku mbungkuk adalah mengajarkan anak-anak tentang tata krama dan sopan santun kepada orang yang lebih tua sehingga mereka memiliki rasa hormat. Posisi badan saat melakukan mlaku mbungkuk adalah badan membungkuk ke bawah dengan posisi satu tangan lurus ke bawah dan satu tangn lainnya ke belakang seakan memegang pinggang naun bukan berkacak pinggang. Pada umumnya, mlaku mbungkuk disertai dengan kalimat “nuwun sewu, amit” yang berarti mohon ijin untuk lewat. Sementara itu, salah satu kearifan lokal Jepang juga membungkukkan badan. Gestur ini disebut dengan Ojigi. Budaya ini dilakukan orang Jepang dengan cara membungkukkan badan mereka saat bertemu dengan orang lain. Badan yang dibungkukkan biasanya berada pada rentang 15-45 derajat kemiringan. Cara ini berbeda dengan orang Indonesia yang memilih bersalaman atau berjabat tangan ketika bertemu dengan orang lain. Bagi orang Jepang, kontak anggota tubuh dengan orang lain, terutama dengan orang yang belum dikenal, akan dianggap tidak sopan. Gerakan Ojigi dilakukan dengan banyak tujuan. Di antaranya adalah untuk mengucapkan salam kenal, sambutan selamat datang, permintaan maaf, ungkapan rasa hormat, suasana formal, ucapan terima kasih, atau ekspresi perasaan. 9. Bau Nyale Kearifan lokal berikutnya yang akan kita bahas adalah Bau Nyale yang menjadi budaya Suku Sasak, suku terbesar di Lombok, Nusa Tenggara Barat NTB. Arti dari Bau Nyale sendiri adalah menangkap cacing laut. Memang, cacing laut bagi suku Sasak dianggap sebagai jelmaan Putri Mandalika. Cacing laut atau nyale yang ditangkap tersebut kemudian dimasak dengan berbagai pilihan menu yang ada di Lombok. Kearifan lokal ini dilangsungkan pada tanggal 20 setiap bulan 10 menurut perhitungan kalender suku Sasak pranata mangsa. Biasanya hari tersebut jatuh pada rentang bulan Februari sampai Maret setiap tahunnya. Pada tanggal tersebut, kalian tidak perlu heran jika ada ribuan orang berduyun-duyun datang ke Pantai Kuta di Lombok pada dini hari untuk menangkap nyale. Kesimpulan Grameds, sebenarnya masih ada banyak kearifan lokal yang belum sempat kita bahas, baik di dalam Indonesia ataupun di negara lain. Budaya, tradisi, norma, dan kepercayaan yang berlaku di setiap daerah menjadikan dunia kita memiliki keragaman kearifan lokal yang melimpah. Dengan demikian, bisa jadi kearifan lokal yang berlaku di daerah kita berbeda dengan kearifan lokal yang berlaku di tempat lain. Keberagaman tersebut sudah seharusnya menjadikan kita lebih bijak dalam menghadapi perbedaan. Kita sah-sah saja bangga terhadap kearifan lokal yang kita pegang selama ini. Namun, kita akan bijaksana jika tetap memberikan rasa hormat terhadap kearifan lokal yang berlaku di tempat lain. Grameds, ulasan kita mengenai contoh kearifan lokal telah usai. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat sekaligus menambah wawasan Grameds. Jika ingin mencari berbagai macam buku tentang budaya Indonesia, kamu bisa mendapatkannya di Sebagai SahabatTanpaBatas, Gramedia siap menemanimu untuk menggali kearifan lokal lainnya dengan buku-buku terbaik kami dan jadikan hidup kamu LebihDenganMembaca. Jangan segan untuk memilih buku yang terbaik ya, Grameds. Penulis Mutiani Eka Astutik BACA JUGA Pengertian Etika Macam-Macam Etika & Manfaat Etika Bagaimana Cara Menghargai Orang Lain dengan Cara yang Tepat 16 Tips Agar Lebih Dihormati Oleh Orang Lain Pengertian, Etika, dan Musyawarah sebagai Kearifan Lokal Buku Budaya Nusantara Best Seller Terbaru ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
12 Contoh Kearifan Lokal 1.2.1 Sasi (Maluku) 1.2.2 Pahomba (Sumba Timur- Nusa Tengara Timur ) 1.2.3 Subak (Bali) 1.2.4 Tri Hita Karana (Bali) 1.2.5 Bersih Deso (Desa Gasang-Jawa Timur) 1.2.6 Wewaler (Desa Bendosewu-Jawa Timur) 1.2.7 Seren Taun (Kasepuhan Sirnaresmi-Jawa Barat) 1.2.8 Piil Pasenggiri (Lampung) 1.2.9 Ke-Kean (Sumatera Selatan) Mas Pur Follow Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw! Home » Sosiologi » 5 Unsur Kearifan Lokal dan Contohnya Agustus 9, 2022 2 min readKearifan lokal adalah bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal biasanya diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi melalui cerita dari mulut ke lokal memuat tata kelakuan yang dijadikan pedoman bertingkah laku masyarakat. Suatu tata kelakuan dikategorikan sebagai kearifan lokal apabila mengandung unsur-unsur tertentu. Berikut unsur-unsur kearifan lokal dalam Nilai LokalKearifan lokal memuat nilai-nilai lokal yang disepakati dan dijalankan oleh masyarakat demi kepentingan bersama. Setiap masyarakat dapat mengembangkan nilai-nilai lokal sesuai kesepakatan bersama. Sebagai contoh, masyarakat Jawa memiliki tradisi adalah perjamuan makan untuk memperingati hari tertentu dan memohon kelancaran dalam melaksanakan hajat. Tradisi kenduri mengajarkan masyarakat untuk bersyukur atas nikmat yang telah diberikan dan berdoa kepada Tuhan agar diberikan kelancaran dalam menjalankan itu, tradisi kenduri dapat memperkuat hubungan kekeluargaan antarindividu atau meningkatkan solidaritas masyarakat. Nilai lokal juga dapat ditunjukkan dari tingkatan bahasa dalam masyarakat. Dalam masyarakat Bali terdapat tiga tingkatan berbahasa, yaitu bali alus, balimadya, dan bali juga dalam masyarakat Jawa terdapat tiga tingkatan bahasa, yaitu ngoko, krama, dan krama inggil. Tingkatan bahasa dalam masyarakat Bali dan Jawa menunjukkan masyarakat menjunjung tinggi sopan santun kepada orang Keterampilan LokalKearifan lokal tidak hanya mengandung nilai. Kearifan lokal juga mengandung kemampuan masyarakat dalam mengelola lingkungan alam dan sosialnya. Keterampilan lokal yang dimiliki masyarakat dipengaruhi oleh kondisi geografis tempat tinggal masyarakat lokal merupakan cerminan nilai dan pengetahuan lokal yang diwujudkan dalam perilaku, kepandaian, dan keterampilan lokal. Contoh kearifan yang memuat unsur keterampilan lokal adalah cara masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Jawa memiliki keterampilan membatik. Membatik merupakan kegiatan menciptakan corak seni pada kain menggunakan malam plastisin, canting, dan pewarna alami. Setiap motif yang tergambar pada kain memiliki makna filosofis Pengetahuan LokalKearifan lokal diperoleh dari generasi sebelumnya dan pengalaman masa kini. Setiap masyarakat memiliki pengetahuan lokal mengenai lingkungan hidupnya. Pengetahuan lokal berkaitan dengan perubahan dan siklus iklim, jenis flora dan fauna, kondisi geografis, demografis, serta masyarakat dalam beradaptasi dengan lingkungan alam ataupun lingkungan sosial membentuk pengetahuan lokal. Pengetahuan lokal tersebut akan dihayati, dipraktikkan, dan diajarkan kepada anggotanya, bahkan kepada masyarakat pengetahuan lokal, yaitu pengetahuan para nelayan tentang angin darat dan angin laut. Angin darat dimanfaatkan nelayan untuk melaut menangkap ikan pada malam hari. Adapun angin laut digunakan nelayan untuk kembali ke pengetahuan lokal yang lain, yaitu pengetahuan masyarakat tentang penentuan musim. Masyarakat Jawa mengenal pranata mangsa sebagai pedoman dalam menentukan waktu berdasarkan tanda-tanda alam. Masyarakat Kupang, Nusa Tenggara Timur biasanya mengamati bintang atau disebut nautus untuk menentukan waktu menanam padi atau Hukum LokalKearifan lokal memuat hukum lokal yang disepakati bersama. Hukum lokal local law adalah hukum yang hanya berlaku di daerah tertentu. Hukum lokal dijunjung tinggi oleh kelompok masyarakat lokal biasanya berupa hukum adat yang cenderung tidak tertulis, memiliki kandungan kemasyarakatan, kekeluargaan, dan tidak lepas dari unsur keagamaan. Hukum lokal termasuk satu wujud kearifan lokal karena melalui hukum tersebut masyarakat membuat aturan, imbauan, larangan, dan sanksi bagi anggota hukum lokal terkandung aturan bersikap ataupun berperilaku yang benar sesuai tradisi Kepercayaan LokalKearifan lokal mengandung unsur-unsur kepercayaan lokal masyarakat. Kepercayaan lokal berkaitan dengan pemahaman spiritualitas masyarakat lokal. Kepercayaan lokal hanya dipercaya oleh kelompok atau etnik lokal muncul dan berkembang dari latar belakang masyarakat, tradisi, dan adat istiadat berbeda. Oleh karena itu, setiap masyarakat memiliki kepercayaan lokal yang khas satu sama kepercayaan lokal antara lain Kaharingan dalam masyarakat Dayak, Aluk Tadolo dalam masyarakat Toraja, Tolotang dalam masyarakat Bugis, Kejawen dalam masyarakat Jawa, dan Sunda Wiwitan atau Karuhunan dalam masyarakat Sunda. Kepercayaan lokal berwujud melalui tradisi-tradisi yang berkaitan dengan ajaran kepercayaan demikian, sebagian kepercayaan lokal tidak sekadar berkaitan dengan hal gaib atau spiritual. Sebagian kepercayaan diciptakan untuk menjaga kelestarian lingkungan alam. Dengan demikian, hubungan manusia dan alam senantiasa harmonis dan seimbang. Kearifan lokal masyarakat dapat memuat lebih dari satu yang terdapat dalam kearifan lokal ditentukan oleh kondisi geografis dan kebiasaan hidup. Kondisi tersebut menyebabkan setiap masyarakat memiliki kearifan lokal yang berbeda dengan masyarakat juga Kearifan Lokal adalah Pengertian, Fungsi, Nilai, dan ContohNah itulah dia artikel tentang unsur-unsur kearifan lokal beserta penjelasannya. Demikian artikel yang dapat bagikan tentang pelajaran sosiologi dan semoga bermanfaat.

Diktat Kajian Kearifan Lokal. Silvia Tabah Hati, M.Si, 2020. Jamora Gani Nasution. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 36 Full PDFs related to this paper. Read Paper. Download Download PDF. Download Full PDF Package.

- Kearifan lokal adalah ide-ide lokal yang bijak, penuh kearifan dan nilai baik yang tertanam dalam masyarakat dan diikuti oleh masyarakat. Kearifan lokal juga bisa dipahami sebagai pengetahuan lokal yang diwariskan turun temurun antar-generasi dan disepakati untuk dilaksanakan bersama, demikian dikutip dari buku sosiologi terbitan Kemdikbud berjudul Bertahan atau buku Pendidikan Toleransi Berbasis Kearifan Lokal 2020, bentuk-bentuk kearifan lokal dapat berupa nilai-nilai dan norma-norma, kepercayaan ataupun tradisi mitos, ritual-ritual, adat, kesenian, karya sastra, simbol-simbol, dan peraturan. Kearifan lokal bersandar pada etika dan nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat yang dianggap sebagai produk budaya masa lalu, tetapi banyak yang masih terus dipegang sebagai acuan untuk pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Dalam konteks ini, kearifan lokal digunakan sebagai pedoman untuk memenuhi kebutuhan warga dari alam dengan cara yang baik dan tidak merusak. Pemahaman tersebut sejalan dengan pengertian kearifan lokal menurut Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan UU itu, ditegaskan bahwa kearifan lokal merupakan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari. Contoh Kearifan Lokal dan Fungsinya Bagi Lingkungan Di Indonesia, banyak masyarakat masih memegang teguh kearifan lokal yang dipraktikkan dalam pengelolaan dan pelestarian alam. Berikut sejumlah contoh penerapan kearifan lokal yang berguna untuk kelestarian lingkungan dan Subak di Bali Masyarakat Bali memiliki sistem irigasi kuno untuk mengairi sawah mereka, yang disebut dengan Subak. Adapun Subak adalah formasi berundak di sawah yang menjadi salah satu kunci budidaya padi di daerah dataran tinggi yang curam seperti lereng gunung. Dalam sistem Subak, setiap petak sawah, dialiri dengan air yang di dalamnya secara alami sudah terkandung berbagai unsur hara yang diperlukan tanaman untuk tumbuh. Air mengalir dari satu petak sawah menuju ke petak yang berikutnya layaknya pola ritmis air yang dialirkan lewat lengan penjelasan dalam laman Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO KNIU, istilah Subak’ berasal dari Bahasa Bali, yang mengacu pada sistem dan kelembagaan sosial serta punya aturan-aturan dan ciri khasnya tersendiri. Subak sekaligus merujuk pada adanya asosiasi petani dalam menentukan penggunaan air irigasi untuk menanam padi yang dilakukan secara demokratis dan hierarkis sesuai dengan pembagian peran bagi masing-masing pemilih lahan sawah. Banyak pakar pertanian dunia mengakui sistem Subak adalah prinsip pengelolaan irigasi unggul dan maju. Irigasi Subak palemahan memiliki fasilitas pokok berupa bendungan air pengalapan, parit jelinjing, serta sarana untuk memasukan air ke dalam bidang sawah garapan cakangan.Meskipun pada dasarnya merupakan sistem irigasi, Subak juga dihayati oleh warga Bali sebagai konsep kehidupan, karena menjadi manifestasi langsung dari filosofi yang disebut Tri Hita Karana. Kearifan lokal masyarakat Bali tersebut sudah diakui oleh UNESCO sebagai World Cultural Heritage. Sistem Subak dianggap tidak hanya sekadar situs alam berbentuk materi, melainkan juga filosofi luhur yang perlu dilindungi. Infografik SC Kearifan Lokal bagi Lingkungan. Lembaga Adat Panglima Laot di Simeulue, Aceh Lembaga adat Panglima Laot berdiri dengan tujuan untuk menjamin kepentingan masyarakat dalam mencari penghasilan di kawasan laut dan melakukan kepentingan pelestarian lingkungan di laut dan kawasan pesisir. Kelembagaan adat Panglima Laot menjadikan pengetahuan masyarakat–terutama berkait dengan kehidupan nelayan dan masyarakat pesisir relatif lebih terjaga. 3. Situs Keramat Alami Sacred Natural Sites Situs Keramat Alami bisa menjadi sarana pelestarian lingkungan karena ia merupakan kawasan yang pemanfaatan sumber dayanya dibatasi oleh aturan lokal dan terpisah dari kehidupan sehari-hari. Pembatasan area Situs Keramat Alami menjadikan situs tersebut memiliki ekosistem yang tumbuh secara alami di tengah-tengah lingkungan sekitar yang telah mengalami degradasi. Bentuk situs jenis ini bisa berupa hutan adat atau kawasan dari sistem adat ini masih banyak ditemukan di Indonesia, seperti kawasan Baduy Dalam, Tana Toa di kawasan tempat tinggal suku Kajang Ammatoa, dan lain Sistem Sasi di Pulau Hararuku, Maluku Tengah Sistem ini merupakan larangan untuk memanen sumber daya alam tertentu demi melindungi kualitas dan populasinya, baik berupa tumbuhan maupun binatang. Sistem ini meliputi Sasi untuk laut, hutan, sungai, desa dan sumber daya lainnya. Sistem Sasi merupakan instrumen untuk mengatur distribusi manfaat atau hasil dari sumberdaya alam secara seimbang. Sistem Sasi adalah inisiatif kolektif masyarakat Haruku yang dikendalikan melalui lembaga juga Kearifan Lokal di Indonesia dan Contohnya dalam Berbagai Bidang Contoh Kearifan Lokal Masyarakat Sunda di Jawa Barat Contoh Kearifan Lokal di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Bali Mengenal Kearifan Lokal Jawa Tengah Beserta Contohnya - Pendidikan Kontributor Nika Halida HashinaPenulis Nika Halida HashinaEditor Addi M Idhom
berikan tiga contoh kearifan lokal yang memuat pengetahuan lokal
VTIwDw.